Pendapat BCA Tentang Hak Kekayaan Intelektual Sebagai Jaminan Kredit

Bank Central Asia (BCA) sedang mempertimbangkan produk kekayaan intelektual seperti konten Youtube, video, dan musik untuk menjadi jaminan kredit.
Bank Central Asia (BCA) sedang mempertimbangkan produk kekayaan intelektual seperti konten Youtube, video, dan musik untuk menjadi jaminan kredit.

Gemapos.ID (Jakarta) - Bank Central Asia (BCA) sedang mempertimbangkan produk kekayaan intelektual seperti konten Youtube, video, dan musik untuk menjadi jaminan kredit.

"Kami mungkin akan mempertimbangkan tetapi sebagai jaminan tambahan, bukan jaminan satu-satunya karena kita tahu yang namanya kredit bisa berbagai macam jaminannya," kata Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Tbk, Jahja Setiaatmadja pada Kamis (28/7/2022)

Sebelumnya, Pemerintah telah menerbitkan kebijakan bagi perbankan supaya menerima produk kekayaan intelektual sebagai jaminan kredit melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 tahun 2022 tentang Ekonomi Kreatif.

Walaupun demikian, BCA masih mempelajari aturan produk kekayaan intelektual sebagai jaminan kredit dan mencari tahu praktik yang serupa kepada beberapa lembaga dan perbankan internasional, seperti JP Morgan dan Citibank.

Indonesia tercatat menjadi salah satu negara pionir dalam implementasi kebijakan penerimaan produk kekayaan intelektual untuk jaminan kredit.

BCA juga sedang mempelajari lebih lanjut terkait penilaian pihak independen terhadap jaminan kredit dari produk kekayaan intelektual. Hal ini seperti berapa nilainya, arus kasnya seperti apa, akan kami dalami.

“Kalau harus mengeksekusi apa yang harus dieksekusi, apa yang akan kami dapatkan kami akan pelajari lebih mendalam," ucapnya. 

Implementasi kebijakan penerimaan produk kekayaan intelektual untuk jaminan kredit juga membutuhkan pendalaman dari segala aspek hukum dan prakteknya.

Namun, kebijakan penerimaan produk kekayaan intelektual sebagai jaminan kredit merupakan terobosan yang sangat baik.