Taruna STIP Tewas Dianiaya, Peradah Jakarta Tuntut Tanggungjawab Kemenhub

Ketua DPP Peradah DKI Jakarta, Bryan Pasek Mahararta. (gemapos/dok.pribadi)
Ketua DPP Peradah DKI Jakarta, Bryan Pasek Mahararta. (gemapos/dok.pribadi)

Gemapos.ID (Jakarta) - Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (PERADAH) DKI Jakarta meminta usut tuntas kepastian hukum terkait adanya korban kekerasan yang terjadi di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Sebelumnya, seorang taruna STIP berinisial P (19) dikabarkan meninggal dunia dengan kondisi tubuh mengalami kekerasan. Muncul dugaan P merupakan korban penganiayaan oleh senior.

Merespon hal tersebut, Ketua DPP Peradah DKI Jakarta, Bryan Pasek Mahararta mengaku telah berkomunikasi dan melakukan koordinasi dengan beberapa pihak. Ia memastikan akan terus mengawal dan meminta usut tuntas agar tidak lagi terjadi kasus serupa.

"Sampai hari ini, saya terus berkomunikasi dan koordinasi dengan beberapa pihak. Kami sangat menyayangkan hal bodoh dan gak berguna seperti ini sampai terjadi", ujarnya.

Selain itu, bantuan advokasi hukum juga akan dioptimalkan supaya kepastian dan keadilan hukum harus berpihak pada korban terlepas apapun latar belakang pelaku.

"Seharusnya, STIP menjadi simbol intelektual Negara pada masyarakat. Tentu aksi kekerasan senioritas ini sangat bertolak belakang dengan budaya intelektualitas", ungkapnya.

Dilain sisi, pihak STIP mengaku sudah tidak pernah lagi ada kasus perpeloncoan dan senioritas. Namun, kejadian ini membuka kembali kasus penganiayaan antar taruna yang pernah terjadi di kampus STIP.

"Kami menuntut Kementerian Perhubungan untuk segera evaluasi dan tanggungjawab atas kasus penganiayaan di STIP. Kalau hal seperti ini masih terjadi, itu artinya Negara telah gagal dan melakukan pembiaran", tutupnya. (ns)