Penuhi Pesanan Batu Bara ke Eropa, Indonesia Untung Triliunan

Ilustrasi: Batu bara dari pertambangan Indonesia
Ilustrasi: Batu bara dari pertambangan Indonesia

Gemapos.ID (Jakarta) - Indonesia dapat untung besar dari negara-negara Eropa. Itu dapat terlihat pada data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai akumulasi ekspor batu bara ke negara empat Eropa sejak Januari - Juni 2022 mecapai US$ 249,6 juta atau Rp 3,74 triliun (kurs Rupiah Rp 14.984 per US$).

Terlihat dari catatan BPS, pesanan batu bara dari Indonesia ke Eropa mengalami peningkatan yang signifikan dari kuartal I-2022 yang hanya US$ 78,4 juta menjadi US$ 191,2 juta. Terkait dengan itu, Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, perkembangan ekspor batu bara menjadi bagian penting Indonesia sejak kuartal II-2022 ini. 

Ia melajutkan, Batu bara menjadi komoditas unggulan yang mendukung surplusnya neraca dagang Indonesia pada semester I-2022 ini. Adapun peningkatan ekspor terjadi dilihat dari negara-negara Eropa. 

"Menunjukkan peningkatan di 2022, terjadi peningkatan signifikan. Kalau kita lihat negara tujuannya adalah Italia, Polandia dan Swiss," terang Margo dalam keterangan persnya, Jumat (15/7/2022).

Kemudian, mengacu pada data BPS Januari - Juni 2022, nilai ekspor batu bara ke negara-negara Eropa seperti Italia mencapai US$ 111,70 juta, Belanda mencapai US$ 79,20 juta, Polandia mencapai US$ 43,20 juta dan Swiss mencapai US$ 15,50 juta.

Diketahui sebelumnya, beberapa negara Eropa memang sudah terancam krisis energi tatkala Uni Eropa mencekal Ekonomi Rusia dampak dari perang dengan Ukraina. 

Bahkan, saat ini Rusia tengah menyetop aliran gas dari pipa Nord Stream I ke Eropa, alhasil negara-negara Eropa ini mencari subtitusi gas untuk pembangkit listrik, salah satunya adalah batu bara dari Indonesia.

Karena itu, Polandia diketahui sudah memesan batu bara Indonesia sebanyak 52.230 ton. Sedangkan, Jerman kabarnya sedang bernegosiasi untuk memesan batu bara Indonesia sebanyak 5 - 6 juta ton.

Sementara itu, dalam Konfrensi Pers, BPS mencatat, Indonesia kembali melanjutkan tren positif pada sisi ekspor dan impor. Neraca perdagangan Indonesia selama semester I-2022 berhasil mencapai US$ 24,89 miliar.

"Selama semester I-2022 surplus neraca perdagangan mencapai US$ 24,89 miliar naik sebesar 110,22% kalau dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Jumat (15/7/2022). 

Jika dilihat sejarahnya, maka surplus sudah mencapai 26 kali beruntun. Tercatat, ekspor Indonesia Juni mencapai US$ 26,09 miliar, naik 40,68% dibandingkan tahun lalu atau year on year (yoy) dan 21,30% secara month on month (mom). Sementara impor mencapai US$ 21 miliar. Sehingga surplus kembali terjadi dengan besaran kali ini US$ 5,09 miliar. Impor secara year on year (yoy) tumbuh 21,98% dan 12,87% secara mom.(cnb/ra)