Menkeu Minta Tantangan Komunikasi Cepat Direspon Humas Menkeu

12-09-10-meneku-berpesan-ke-karo-kli-9maret202
12-09-10-meneku-berpesan-ke-karo-kli-9maret202
Jakarta, 10/03/2020 Kemenkeu – Di era keterbukaan informasi, kepentingan melakukan komunikasi serta memberikan informasi yang begitu cepat menjadi salah satu yang menjadi tantangan besar dari sebuah institusi publik seperti Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Kehumasan harus bisa menghadapi tantangan 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu tanpa henti dan berpikir out of the box seiring perkembangan zaman. Suatu divisi yang membidangi komunikasi dan layanan informasi juga harus responsif terhadap dinamika yang terjadi di sekitar lingkungan baik dinamika internal maupun eksternal.   Hal tersebut disampaikan Menkeu dalam sambutannya pada acara Pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Pejabat Administrator Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Aula Mezanine Gedung Djuanda pada Senin (09/03). Dalam acara tersebut, Menkeu melantik pejabat eselon II di lingkungan Sekretariat Jenderal, yaitu Rahayu Puspasari sebagai Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (Kepala Biro KLI) yang menggantikan Nufransa Wira Sakti yang terlebih dahulu dilantik menjadi Staf Ahli Bidang Pengawasan Pajak Kementerian Keuangan.   “Ini adalah bagian dari proses membangun akuntabilitas dan kredibilitas dari Kementerian Keuangan. Kemampuan untuk mengomunikasikan apa yang kita lakukan, karena yang kita lakukan adalah mengurus uang rakyat dan negara. Ini bukan uang nenek moyang kita, bukan uang kita sendiri, itu adalah uang negara dan uang rakyat. Jadi, cara kita mengelola, bagaimana kita mendapatkan uang itu, bagaimana membelanjakannya, bagaimana melaporkan pertanggungjawaban itu menjadi urusan publik dan itu harus mampu dikomunikasikan dengan baik,” jelas Menkeu.   Menkeu menambahkan dinamika di dalam cara berkomunikasi tidak lagi melalui cara tradisional seperti memasang iklan di koran namun sudah melalui berbagai jalur komunikasi modern seperti sosial media, website sampai cara untuk melakukan outreach semuanya perlu untuk terus diperbarui dan ditingkatkan agar rakyat memahami uang kita, keuangan negara.       “Saya minta Bu Puspa untuk bisa mengambil estafet kepemimpinan dari KLI ini untuk bisa terus meningkatkan kemampuan kita sebagai institusi, mengomunikasikan semua tanggung jawab dan tugas-tugas yang dilakukan ini, di tengah-tengah masih banyak juga orang yang melakukan disinformasi kontestasi, begitu banyak persaingan dan mereka itu juga kreatif. Jadi, kontestasi dari sisi informasi dan komunikasi memang sangat-sangat menantang. Sekali lagi saya akan sampaikan kita tidak boleh goyah. Kita tahu apa yang harus kita komunikasikan dan kita tahu cara mengomunikasikan,” jelasnya.   Menkeu meminta tugas menjaga komunikasi dan memberikan informasi betul-betul dilakukan sebagai implementasi kemampuan dari leadership, kemampuan untuk membaca masalah dan kemampuan mengantisipasi, memformulasi dan merespon secara tepat waktu dan tepat kualitas suatu informasi serta harus mampu antisipatif membaca situasi.   “Bu Puspa harus mampu untuk juga berkomunikasi secara efektif di internal Kemenkeu. Ini bukan hanya tugas KLI sendiri tapi bagaimana kita bisa menjahit dari seluruh unit Eselon 1 untuk tidak berpikir parsial, untuk tidak berpikir terkotak-kotak. Itu yang saya harapkan. Saya percaya terhadap kemampuan Bu Puspa untuk menjalankan tugas tersebut lakukan dengan baik, lakukan dengan benar semua aspek di dalam pengelolaan komunikasi dan informasi sehingga yang terjadi adalah KLI akan terus berkembang secara efektif sebagai salah satu pintu komunikasi yang terbaik dari Kementerian Keuangan,” tutup Menkeu.(AAN)