Hindari Penyakit Jantung dengan Gaya Hidup Sehat, Yuk Simak Tipsnya

Ilustrasi: masyarakat lansia yang masih aktif berolahraga
Ilustrasi: masyarakat lansia yang masih aktif berolahraga

Gemapos.ID (Jakarta) - Sebagian masyarakat yang berusia senja saat ini beresiko tinggi terkena masalah pada jantung. Hal tersebut terjadi karena banyak dari kita saat masih berusia muda kurang memperhatikan gaya hidup sehat.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Badai Bhatara Tiksnadi, Sp.JP(K), MM, ajak masyarakat terapkan gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko penyakit jantung di masa senja.

"Kunci agar terhindar dari penyakit jantung, adalah Perilaku Hidup Sehat CERDIK, yaitu Cek kesehatan teratur, Enyahkan rokok, Rajin olahraga, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kendalikan Stres," kata Badai di konferensi pers daring, dikutip pada Minggu (29/5/2022).

Ia menjelaskan, seiring dengan bertambahnya usia, maka fungsi tubuh juga mengalami penurunan termasuk organ jantung dan pembuluh darahnya. 

Selain itu, penyakit jantung merupakan ancaman dunia dan merupakan penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia.

Adapun data Organisasi Kesehatan Dunia menyebutkan, lebih dari 8,9 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Sementara Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Indonesia tahun 2018 menunjukkan bahwa populasi orang di atas 65 tahun yang mempunyai sakit jantung sebesar 4.6 persen.

Hal itu juga disebabkan karena adanya kemudahan dari teknologi yang membuat orang kurang aktif bepergian karena semua bisa dipesan lewat ponsel. 

Badai berpesan agar setiap orang tetap aktif bergerak dan rutin berolahraga setiap hari demi menjaga kesehatan dan tetap bugar meski sudah menua kelak.

Meski demikian, olahraga juga harus dilakukan secara bijak sesuai dengan batasan tubuh. Ia menyarankan untuk menghindari olahraga berat tanpa ada persiapan. Jika tubuh sudah terbiasa dengan latihan dengan intensitas ringan, kemudian berlanjut ke intensitas sedang, maka olahraga intensitas berat boleh dilakukan. 

Kemudian, saat berolahraga dengan intensitas ringan, seseorang bisa bernyanyi tanpa kesulitan. Sedangkan, ketika berolahraga dengan intensitas sedang, seseorang masih bisa bercakap-cakap.

Sebelumnya, cobalah periksakan dulu kondisi kesehatan ke dokter untuk mengetahui olahraga yang sebaiknya dilakukan.

"Upaya pencegahan risiko penyakit jantung hingga penanganan penyakit jantung pada dewasa dan lansia tidak bisa berjalan sendiri," kata Business Unit Coordinator Adult Nutrition KALBE Nutritionals, Boy Sinaga.

Perlu diketahui, hingga saat ini penyakit kardiovaskular atau jantung, tercatat sebagai penyebab kematian nomor satu di dunia. Pada saat yang sama, penyakit jantung juga merupakan penyebab kematian terbesar di Indonesia. Tercatat pada tahun 2008, 15 dari 1.000 orang di Indonesia menderita penyakit jantung.

Bahkan diperkirakan penderita penyakit jantung di indonesia jumlahnya akan mencapai 6 juta orang pada tahun 2024.(ant/ri)