Komisi IV DPR RI Gelar Raker Bersama Kementan Bahas Wabah PMK

Ketua Komisi IV DPR Sudin saat rapat kerja bersama Kementerian Pertanian (sumber:Youtube @DPR RI)
Ketua Komisi IV DPR Sudin saat rapat kerja bersama Kementerian Pertanian (sumber:Youtube @DPR RI)

Gemapos.ID (Jakarta) - Komisi IV DPR RI gelar rapat kerja bersama Kementerian Pertanian  (Kementan) untuk membahas perkembangan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Indonesia. 

Dalam rapat tersebut, DPR mengingatkan jika virus yang menyerang hewan ternak ruminansia ini bisa menjadi bencana nasional.

Selain itu, Ketua Komisi IV Sudin mengatakan, permasalahannya saat ini sumber penyakit ini belum diketahui, dari mana. 

Kemudian, dari agenda rapat ini juga diminta kejelasan mengenai penanganan wabah PMK oleh Kementan.

"Apakah vaksinnya ada, dari yang saya monitor itu Kementan baru beri vitamin dan disenfektan. Ini belum cukup," kata Sudin kepada wartawan, kemarin (23/5/2022).

"Ini sama saja kaya orang kena Covid tapi hanya dikasih vitamin disuruh istirahat tapi vaksinnya belum ada," kata Sudin.

Menurutnya, Meski belum membahayakan bagi manusia yang mengkonsumsi daging yang sudah terpapar. Tetapi penularan virus PMK ini sangat cepat, sehingga kondisi ini sangat membahayakan bagi hewan ternak seperti sapi. 

"Penyakit ini menular nya cepat misal masuk kadang satu pindah kandang lain langsung nular, terbawa angin menular. Bahkan lebih kencang dari Covid-19 Delta," katanya.

Kemudian, Sudin mengatakan dari catatannya, perkembangan terkini sudah ada 15 provinsi yang terdampak ada 10 ribu lebih sapi yang terpapar. Dimana wilayah paling banyak di Aceh dan Jawa Timur.

"Sampai sekarang Kementan belum pernah menjawab apa penyebab utama nya virus ini masuk," katanya.

Sementara itu, ia juga mendorong agar virus ini dapat diselesaikan dengan secepatnya yakni dengan melakukan vaksinasi agar tidak meluas, melakukan disenfeksi peternakan sapi. 

Adapun jika wabah ini semakin parah supaya bisa dijadikan bencana nasional sapi.

"Atau kita jadikan bencana nasional sapi yang kena PMK kita potong lalu di kubur supaya gak bisa nular," kata Sudin.