Pemerintah Masih Terus Waspadai Perkembangan Covid-19
“Yang akan kita lakukan adalah memperketat pintu-pintu masuk dan juga menelusuri riwayat perjalanan mereka yang masuk ke Indonesia terutama seperti yang ditetapkan Kementerian Luar Negeri misalnya mereka harus orang yang selama 14 hari terakhir tidak pernah berada di daratan pusat terjadinya penyakit ini yaitu di daratan Cina. Jadi itu akan perketat betul,” terangnya. Pemerintah pun telah bekerja sama dengan internasional yakni dengan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Atalanta dalam penyediaan reagen primer untuk mendeteksi Covid-19. Mengenai kesiapan fasilitas kesehatan untuk mengatasi Covid-19, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, Muhadjir mengatakan beberapa rumah sakit sudah siap menampung pasien apabila kemungkinan terburuk kasus Covid-19 muncul di Indonesia. “Rumah sakit yang memiliki fasilitas ruang isolasi negatif adalah 26 untuk yang dikelola pemerintah dan 25 rumah sakit untuk yang dikelola swasta dan bumn. Bed untuk yang bertekanan negatif cukup memadai yaitu sekitar 227 bed. Ada ribuan ruang isolasi di rumah sakit kita. Memang diperlukan isolasi bertekanan negatif tapi hanya untuk pasien-pasien yang dalam keadaan gawat,” terang Muhadjir. Menko PMK menekankan agar semua pihak untuk menjaga suasana agar tidak timbul kepanikan. Karena apabila kepanikan sudah tumbuh kerugian akan bisa terjadi. Menurut Muhadjir, Indonesia masih sangat diuntungkan karena belum ada satupun WNI yang terdampak. “Pemerintah sudah sangat tepat mensikapi ini. Saya kira langkah-langkah kita sudah patut diapresiasi. InsyaAllah kita sambil berdoa mudah-mudahan wabah ini berakhir dan Indonesia terlindungi dari wabah ini,” tutup Menko PMK.(AAN)