14 Negara Hentikan Pakai Vaksin Covid-19 AstraZeneca

WHO Head-Quater in Geneva, Switzerland.Copyright : WHO/Pierre Virot
WHO Head-Quater in Geneva, Switzerland.Copyright : WHO/Pierre Virot
Gemapos.ID (Jakarta) - Sejumlah negara telah menghentikan sementara penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca setelah ada laporan soal penggumpalan darah. Namun, WHO membantah tidak terdapat bukti kasus penggumpalan darah akibat pemakaian vaksin tersebut, Badan Pengawas Obat-Obatan Eropa (EMA) mengatakan jumlah kasus tromboemboli (bekuan darah serta bekuan darah yang bergerak) pada orang yang divaksin tidak lebih tinggi dari jumlah pada orang secara umum. Pada 10 Maret 2021 ssebanyak 30 kasus kejadian tromboemboli dilaporkan terjadi pada hampir lima juta orang yang disuntik vaksin AstraZeneca di Eropa. Vaksin Covid-19 ini sudah diberikan pada orang-orang hingga 12 Maret lalu berjumlah 300 juta lebih dosis. Sejauh ini tidak terjadi kasus kematian yang ditemukan akibat vaksin AstraZeneca. WHO mengemukakan sebanyak 10 juta lebih orang di Inggris telah menerima vaksin tanpa bukti mereka mengalami efek samping serius terkait suntikan itu. Berikut ini adalah daftar negara yang telah mengambil tindakan terhadap penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca: Austria Pada 7 Maret menghentikan sementara penggunaan satu kelompok pasokan vaksin setelah satu orang meninggal dan satu lainnya sakit. Kelompok pasokan itu dikirim ke 17 negara anggota Uni Eropa. Bulgaria Menghentikan vaksinasi sampai badan pengawas Eropa mengirimkan pernyataan tertulis yang dapat menghilangkan semua keraguan tentang keamanan vaksin tersebut. Denmark Pada 11 Maret menangguhkan penggunaan vaksin itu selama dua minggu setelah melaporkan gejala 'sangat tidak biasa' pada warga negara berusia 60 tahun. Warga tersebut meninggal karena pembekuan darah setelah disuntik vaksin. Perancis Akan berhenti memberikan vaksin sambil menunggu kajian dari badan pengawas obat-obatan Eropa. Jerman Pada 15 Maret, sebagai tindakan "pencegahan", menangguhkan penggunaan vaksin tersebut. Islandia Pada 11 Maret menghentikan sementara penggunaan vaksin, setelah Norwegia mengambil langkah serupa. Islandia menunggu hasil investigasi badan pengawas obat-obatan Eropa. Indonesia Pada 15 Maret menunda pemberian vaksin sambil menunggu hasil kajian WHO. Irlandia Pada 14 Maret untuk sementara menghentikan penyuntikan vaksin tersebut sebagai langkah 'kehati-hatian' sambil menunggu informasi lebih lanjut dari regulator Eropa. Italia Pada 15 Maret menyatakan berhenti menggunakan vaksin itu sebagai 'tindakan pencegahan dan sementara' sambil menunggu keputusan badan pengawas obat-obatan Uni Eropa. Sebelumnya, tiga kelompok vaksin yang berbeda (ABV2856, AV6096 dan ABV5811) juga ditangguhkan di berbagai wilayah. Belanda Pada 14 Maret pemerintah, menunda program vaksinasi karena melihat kasus efek samping di negara-negara lain. Kemudian, pada 15 Matet badan terkait di negara itu melaporkan 10 kasus efek samping yang merugikan dari vaksin tersebut. Norwegia Pada 11 Maret menghentikan peluncuran vaksin dan mengatakan tiga petugas kesehatan sedang dirawat karena mengalami perdarahan, penggumpalan darah, dan penurunan jumlah trombosit. Romania Pada 11 Maret menyatakan berhenti untuk sementara waktu menjalankan vaksinasi dengan satu kelompok vaksin. Spanyol Pada Senin 15 Maret  menteri kesehatan mengatakan negara itu akan berhenti menggunakan vaksin tersebut, setidaknya selama dua minggu. Penangguhan itu diumumkan setelah empat wilayah menghentikan pemberian satu kelompok dosis. Thailand Vaksinasi akan dilanjutkan pada 15 Maret, setelah peluncuran penyuntikan vaksin ditunda minggu lalu.