Gemapos.ID (Jakarta) - Pemprov DKI Jakarta terus melakukan penyelidikan terkait kasus vaksinasi yang diperoleh Selegaram Helena Lim dari Puskesmas atas nama pegawai apotek. Padahal, dia dikenal sebagai Crazy Rich Jakarta Utara.

Pegawai apotek merupakan bagian dari tenaga kesehatan (nakes) yang dapat memperoleh vaksinasi prioritas. Jadi, petugas puskesmas dinilai  telah melakukan tugasnya sesuai dengan Standard Operating Prosedure (SOP). 

"Kami sudah mengambil langkah-langkah di internal kami, sudah melakukan pengecekan dan pemeriksaan ke petugas puskesmas," kata Wagub DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.

Kebenaran data terkait Helena Lim sebagai karyawan apotek menjadi ranah penyelidikan kepolisian. Karyawan apotek yang melayani pelanggan memang bisa menjadi penerima vaksin Covid-19.

Dari hasil penyelidikan, Helena datang bersama tiga orang yang diduga sebagai pemilik apotek. Keempatnya menggunakan data sebagai karyawan Apotek untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

Apabila keempatnya terbukti melakukan pemalsuan data, kasus tersebut akan diserahkan oleh Pemprov DKI Jakarta kepada Polri. Jadi, masyarakat diminta bersabar dalam mendapatkan vaksin Covid-19.