Saat Imlek Makan Kue Keranjang Agar Beruntung

kue keranjang2
kue keranjang2
Gemapos.ID (Jakarta) - Perayaan Imlek identik dengan sejumlah makanan yang dipercaya akan membawa keberuntungan pada Tahun Baru. Salahsatu makanan tersebut adalah kue beras ketan atau yang dikenal dengan kue keranjang. Juru Masak Eksekutif Mott 32 Lee Man Sing mengatakan bahwa kue keranjang menyimbolkan 'meraih posisi tinggi di pekerjaan atau keberuntungan setiap tahun'. Kue keranjang ala Kanton hanya terbuat dari campuran tepung beras ketan dengan gula lempengan cair. Kemudian, adonan tersebut dikukus dan didiamkan hingga dingin pada suhu ruangan. Lalu, kue tersebut pun siap disajikan. Namun, sebagian orang menggoreng kue tersebut terlebih dahulu sebelum disajikan. "Saya lebih suka menyajikannya dengan irisan lontong seukuran sekali gigit, lalu menumisnya dengan satu telur kocok. Telur dapat membuat kue menjadi lebih renyah di bagian luar, namun tetap kenyal di bagian dalam," karanya. Di China, kue keranjang yang berumur lebih dari 1.000 tahun memiliki banyak variasi karena perbedaan adat istiadat di setiap daerah di China. Contohnya, di China Selatan terdapat pilihan kue beras manis dan gurih. Sedangkan di Hongkong, lebih umum kue manis berwarna merah tua. Sementara itu, kue lobak yang homofonnya mirip dengan kata 'keberuntungan'. Makanan yang sudah berusia 3.000 tahun menyimbolkan panen yang baik dan memiliki makna keberuntungan untuk tahun yang akan datang. Koki restoran Ho Le Fook, Jowett Yu, menambahkan bahan terpenting dari kue lobak adalah udang kering, sosis yang diawetkan, dan jamur. Bahan-bahan tersebut dicampur dengan lobak parut rebus, tepung beras, dan maizena hingga menjadi adonan lobak. Lalu, adonan dimasukkan ke dalam kukusan hingga dingin dan mengeras. "Kue lobak yang paling populer berasal dari Cina Selatan dan dipamerkan dalam masakan kanton. Versi moderen dari kue lobak terbuat dari makanan laut kering, daging kering, lobak, shitake kering, tepung beras, dan pati," paparnya. Tepung dan pati yang digunakan pun bervariasi, tergantung koki yang memasak. Ada yang menggunakan pati jagung, pati kentang, hingga pati kastanye. Resep terbaik adalah menggunakan rasio enam lobak: dua air: satu tepung dan pati. Rasio ini memastikan jumlah maksimum bahan hingga ke jumlah tepung yang dibutuhkan paling sedikit. Tekstur dari kue lobak pun tergantung dari preferensi pribadi dan rasa seperti apa yang lebih ingin ditonjolkan. Ada yang menyukai lebih padat dan kasar, namun ada juga yang lebih suka kue yang lembut. Dalam perayaan Imlek, biasanya kue lobak disediakan bersama kue talas dan puding manis, yakni makanan wajib dalam budaya Tionghoa. Selain itu pangsit yang menjadi makanan khas saat Imlek yang melambangkan kemakmuran, kekayaan, dan kelimpahan. Pangsit dimakan saat Imlek karena bentuknya yang mirip batangan emas dan dipercaya oleh orang Tionghoa sebagai makanan yang membawa kekayaan sepanjang tahun. Walaupun, pangsit dikonsumsi sebagian besar di Hongkong, tapi pangsit jarang dimakan di Hongkong untuk merayakan Imlek. Pangsit lebih populer dalam perayaan imlek di China Utara dan isinya berbeda-beda serta memiliki arti tersendiri. Contohnya, isi pangsit berbahan dasar seledri menandakan kerja keras yang membuahkan kekayaan, sedangkan isi kubis menandakan ratusan cara untuk meraih kekayaan. Bahkan, isi pangsit ladang-kadang koin yang dipercaya untuk menarik kekayaan. Pangsit biasanya terbuat dari daging dan sayuran cincang yang dibungkus dengan sepotong kulit adonan. Tangyuan atau bola nasi ketan juga termasuk salah satu makanan khas saat Imlek. Tangyuan dalam bahasa Kanton adalah “sesuatu yang lengkap dan lengkap'' yang menandakan kelengkapan dan kepuasan dalam hidup,” jelas koki Yu. Ketika diucapkan dengan sedikit perubahan nada pun, artinya berubah menjadi 'reuni keluarga', sehingga tangyuan seringkali dijadikan makanan penutup saat makan malam reuni. Menurut resep tradisional, tangyuan memiliki beberapa isi, yakni wijen hitam,  kacang tanah, atau pasta kacang merah. Dengan demikian, tangyuan biasanya disajikan di dalam sup pencuci mulut masin China atau tong sui. Koki Lee pun menyarankan untuk membuat tangyuan dengan sup jahe manis klasik. Ikan utuh pun penting untuk dimakan saat perayaan Imlek karena berarti mempertahankan kepala (awal) dan ekor (akhir) yang lengkap. Ini juga representasi dari keinginan untuk menabung banyak dan menghasilkan lebih banyak uang di tahun yang akan datang, Dalam bahasa China, kata 'ikan' mirip dengan idiom 'leen leen yau yuu' yang artinya “semoga ada pendapatan tahun demi tahun”. Biasanya ikan kukus yang disajikan saat perayaan Imlek, namun pemilihan ikan ini harus dilakukan dengan bijak karena memiliki arti yang berbeda. Contohnya, biasa orang-orang akan memilih ikan lele sebagai hidangan karena dalam bahasa Mandarin 'ikan lele' terdengar seperti 'tahun surplus'. Untuk keberuntungan biasanya ikan mas Crucian yang dihidangkan. Di Indonesia biasanya ikan bandeng yang dijadikan sebagai hidangan di hari Imlek. Terakhir, makanan khas lainnya saat Imlek adalah mi yang biasanya dimakan pada hari pernikahan dan ulang tahun karena panjangnya mi menggambarkan umur panjang. Bahkan, di beberapa tempat mi panjang umur memakan waktu lebih lama untuk dibuat dan tidak dipotong. Hidangan mi biasanya menggunakan mie-fu berisi daging kepiting dalam sup tertinggi. “Alasan penggunaan mie-fu karena harga mi lebih mahal daripada pilihan lain dan daging kepiting biasanya dipandang sebagai bahan premium oleh generasi yang lebih tua,” jelas Lee.