Indonesia Belum Berhasil Wujudkan Swasembada Daging Sapi

pasluddin
pasluddin
Gemapos.ID (Jakarta) Indonesia telah 15 tahun melakukan swasembada daging sapi namun sampai saat ini Indonesia masih mengandalkan daging sapi impor dalam mengatasi lonjakan harga daging sapi. “terutama dari Australia sebagai pemasok terbesar daging sapi di Tanah Air,” ujar Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin pada Senin (25/1/2021) di Jakarta. Menurutnya, Indonesia belum berhasil dalam mewujudkan swasembada daging sapi nasional meskipun beberapa program sudah dilakukan Indonesia, seperti penyelamatan induk sapi produktif, memperkuat kualitas genetik sapi, program 1000 desa sapi, dan program Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO). Hal ini karena, infrastruktur pendudkung pengembangan sapi di Indonesia belum mampu menopang kebutuhan sapi dalam negeri. Padahal, Indonesia memiliki lahan terbuka di berbagai daerah dan kerjasama antara komoditas yakni program Sapi-Sawit dinilai Andi masih dapat dioptimalkan. Direktur Kesehatan Hewan Fadjar Sumping Thatur Rasa mengatakan bahwa produksi daging sapi di Indonesia akan meningkat mencapai 425.978 ton dari tahun 2020 dan impor daging sapi mencapai 47.836 stok, serta kebutuhan daging sapi diperkirakan akan meningkat mencapai 696.956 ton dimana artinya masih terdapat defisit daging sapi sebanyak 223.142 ton. Sementara itu, Untuk memenuhi kekurangan daging tersebut, pemerintah akan melakukan impor sapi bakalan sebanyak 502.000 ekor setara daging 112.503 ton, impor daging sapi sebesar 85.500 ton, serta impor daging sapi Brasil dan daging kerbau India dalam keadaan tertentu sebesar 100.000 ton. (m3)