Presiden Joe Biden Toleran Terhadap Fracking

Screenshot_20201111-141006
Screenshot_20201111-141006
Gemapos.ID (Pennsylvania) - Kegiatan penambangan minyak serpih (fracking) menuai pro dan kontra dari politisi dan warga di Negara Bagian Amerika Serikat (AS), Pennsylvania.   Salah satu warga yang sempat mendukung kuat kegiatan ini kini menyesal. Sebab, hal ini merusak lingkungan dan lahan miliknya. Setelah penambangan dilakukan, dia baru menyadari ada yang aneh dengan air yang digunakannya. Putranya mengalami luka bakar setelah mandi menggunakan air tersebut. "Mereka merusak lahan milik saya," ujar Bryan Latkanich, salah satu warga Pennsylvania. Peneliti dari Southwest Pennsylvania Environmental Health Project Alison Stelle, mengemukakan penambangan ini sangat beresiko dan mengancam kesehatan bagi warga yang berada disekitarnya. "Bisa disimpulkan semakin dekat dengan infrastruktur seperti ini, semakin mungkin sakit," jelasnya. Sementara itu sejumlah politisi Partai Demokrat kerapkali mendesak larangan fracking. Namun, Biden melunakkan sikap dan merangkul berbagai macam pendukung Partai Demokrat untuk menghentikan fracking dinilai kurang tegas. "Ia tak mau melarang total," papar Jenna Russel, salah satu warga Pennsylvania. Negara bagian lain AS juga menyuarakan untuk penyetopan kegiatan tersebut. "Negara bagian lain meminta kami larang fracking. Negara bagian yang sama membeli bensin kami," tutur Lois Bower-Bjornson, seorang aktivis lingkungan hidup. Dia menekankan bahwa tidak akan ada larangan dalam waktu dekat. Namun, dia hanya ingin lingkungan di sana sebaik mungkin karena dia dan warga lainnya tinggal di kawasan tersebut. Anggota dari Komisi Washington County, Diana Irey Vaughan menganggap hal ini adalah lapangan industri cukup besar. Menurutnya dengan adanya fracking ini bisa menggairahkan ekonomi AS, memberikan kesempatan kerja yang luas, dan meningkatkan pemasukan. "Kami beruntung, karena di bawah tanah ada sumber energi untuk menghidupkan AS," tukasnya.(voa/aan)