Gemapos.ID (New York) - Saat bisnis lesu akibat pandemi Covid-19, beberapa desainer memilih berhenti memproduksi pakaian dan beralih memproduksi masker.
Hal ini didorong sebagian pengguna masker menganggap masker adalah bagian dari mode.
Mereka kurang menyukai masker biasa seperti masker medis.
"Pabrik dan desainer amat cepat beralih produksi," kata Pengamat sekaligus Agen Ritel, Mary Apner.
Peralihan desainer pakaian ke masker membawa pengaruh baik bagi para karyawan pabrik pakaian.
Pasalnya, kini mereka dapat bekerja kembali dengan membuat masker setelah sejumlah waktu tidak bekerja membuat pakaian.
"Inilah bukti gerak cepat industri bereaksi," uajr Mary.
Masker bisa digunakan sebagai aksesoris yang menonjolkan nilai budaya. Contohnya, perempuan asal Pantai Gading menyukai masker dengan motif khas daerahnya.
"Yang saya sukai adalah ini mewakili budaya saya," jelas Melissa Ketch.(voa/aan)
