Social Distancing, WFH, Mudik, dan Lockdown
Gula manis insentif sebesar Rp1,5juta per bulan dan berbagai insentif lain seperti pengalihan dari insentif ke 10 destinasi lokal, mudik bersama, dan keringana cicilan bank dan perusahaan pembiayaan tidak digubris. Karena, proses memperoleh itu bisa dibayangkan dalam penerapan social distancing, WFH, dan birokrasi tidak hanya di pemerintah, tetapi di swasta yang berbelit-belit menjadi tidak menarik baginya. Mengetahui berbagai upaya itu tidak bisa sukses dilakukan pemerintah pusat, sebagian pemkot dan pemkab telah melakukan lockdown (karantina wilayah) yang diklaim hanya pembatasan wilayah. Namun, sebelum melakukan itu apakah sudah dikoordinasikan dengan pihak terkait seperti bagaimana masyarakat tetap bisa mendapatkan uang dan menukarkan itu dengan bahan makanan pokok. Langkah ini dikhawatirkan semakin menambah penderitaan rakyat yang semula ingin menolong, tetapi ini hanya mengambil jalan pintas untuk penyelesaian penyebaran covid-10. Pemerintah Pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kota, dan pemerintah kabupaten hendaknya memikirkan penanganan covid-19 secara komprehensif. Jangan hanya mengambil keputusan menyelesaikan satu persoalan secara singkat, tetapi ini menimbulkan persoalan baru. Walaupun, ini wabah penyakit terbesar yang kali pertama dihadapi semua negara. Namun, ini tidak membuat alasan kebijakan yang diambil tergagap-gagap. Sekali lagi mari bergandengan tangan berbuatlah antarsesama sesuai kemampuan masing-masing. Semoga wabah covid-19 cepat diperoleh bagaimana solusi menghadapinya. (mam)