Label Palm Oil Free Terkesan Menyesatkan

Joko Supriyono
Joko Supriyono
Gemapos.ID (Jakarta) - Ketua Umum (Ketum) Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono menyesalkan banyak produk dengan stiker Palm Oil Free di Indonesia Namun, ini juga merupakan produk impor atau dijual dari luar negeri melalui platform jual beli daring. "Stiker tanpa minyak sawit memberi kesan bahwa produk tersebut lebih sehat serta informasi lainnya yang menyesatkan dan merupakan bagian dari kampanye negatif kelapa sawit," katanya dalam acara daring INApalmoil Talkshow bertajuk “Misleading Palm Oil Labelling Threaten Palm Oil Market” di Jakarta, Sabtu (19/9/2020). Saat ini juga beredar produk berstiker Palm Oil Free di platform jual beli online yang dikirim dari luar negeri. Ini harus ada mekanisme pengawasan dan sanksi yang tegas.  Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan, BPOM, Reri Indriani menambahkan label Palm Oil Free bertentangan dengan pasal 67 poin 1 peraturan BPOM no 31 tahun 2008 tentang label pangan olahan. Hal ini juga melanggar Internasional Codex Alimentarius (2017) berupa label olahan memuat informasi yang salah atau menyesatkan. Deputi Director Council of Palm Oil Producer Countries (CPOPC) Dupito Simamora mengemukakan label palm oil free tidak berdasar regulasi pemerintah, tapi inin dilakukan oleh swasta atau pengusaha. Meskipun aturan dan sanksi sudah jelas namun terjadi pembiaran. Label palm oil free bisa jadi marketing strategy dengan memberikan klaim lebih sehat dan lebih ramah lingkungan "Sebenarnya merupakan boikot kelapa sawit, karena mempengaruhi konsumen secara langsung,” jelasnya. (m1)