Buah-Buahan Bisa Mengandung Virus Korona

agus setiono
agus setiono
Guru Besar Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) Agus Setiyono menilai virus korona berpotensi menyebar di Indonesia melalui kelelawar pemakan buah. Hal ini didasarkan penelitiannya bersama Research Center for Zoonosis Control (RCZC), Hokkaido University, Jepang, tentang kelelawar buah. Penelitan berlangsung di enam daerah yank Bukittinggi, Bogor, Panjalu (Ciamis), Gorontalo, Manado, dan Soppeng (Sulawesi Selatan). Bahkan, tidak hanya virus korona saja yang dapat ditemukan pada buah tadi, tapi lima virus lainnya didapatinya. Virus-virus itu adalah bufavirus, polyomavirus, alphaherpesvirus, paramyxovirus, dan gammaherpesvirus. “Virus korona dapat berada di dalam tubuh kelelawar tanpa menimbulkan persoalan medis bagi kelelawar dan virus ini tidak secara khusus hidup di dalam kelelawar buah,” katanya di Bogor, Jawa Barat (Jabar) pada Kamis (31/1/2020). Agus meneruskan letak geografis kelelawar buah tidak menjadi patokan penyebaran virus. Sebab, virus ini terdapat di kelelawar buah di mana saja. Jadi, virus korona dapat menyebar melalui kelelawar buah di Tanah Air. “Kelelawar terbang sangat jauh dan dapat berpindah tempat tinggal (habitat) mengikuti musim buah,” ujarnya. Kelelawar memiliki sistem imun khusus, sehingga berbagai virus yang terdapat di tubuhnya tidak berpengaruh baginya. Virus ini ditularkan ke hewan vertebrata yang diteruskan kepada manusia atau sebaliknya. “Hal ini tidak 'dihalau' sebagai benda asing oleh kelelawar,” jelasnya. Sekedar informasi, virus korona terjadi di Wuhan, China, pada awal 2020. Virus ini diduga terdapat pada sup kelelawar, sebuah makanan populer di sana. Dengan begitu penularan virus korona dapat dicegah manusia dengan tidak berhubungan dengan kelelawar. Jadi, manusia jangan mengkonsumsi buah yang telah dimakan hewan tersebut, apalagi memakan binatang tersebut. (mam)