BPS Sebut Babel Alami Infasi tahunan 1,80 Persen

Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga. (gemapos/Posbelitung)
Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga. (gemapos/Posbelitung)

Gemapos.ID (Jakarta) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (BPS Babel) mencatat Kepulauan Babel mengalami inflasi tahunan (year on year/yoy) sebesar 1,80 persen pada Maret 2024. atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 102,20 pada Maret 2023 menjadi 104,04 pada Maret 2024.

"Inflasi Maret tahun ini secara month to month (m-to-m) sebesar 0,04 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga, di Pangkalpinang, Senin (1/4/2024).

Ia mengatakan inflasi tahunan itu terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks di beberapa kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau 3,96 persen, pakaian dan alas kaki 1,53 persen, kesehatan 3,85 persen.

Selanjutnya, kelompok transportasi naik sebesar 0,69 persen, rekreasi, olahraga, dan budaya 0,99 persen pendidikan sebesar 1,76 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,87 persen, perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,42 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks atau mengalami deflasi, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,55 persen, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 1,04 persen, informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen.

Ia menyatakan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi tahunan pada Maret 2024, antara lain beras, sigaret kretek mesin (SKM), bawang putih, bayam, cabai merah, sawi hijau, tahu mentah, tomat, gula pasir, emas perhiasan, wortel, bakso siap santap, telur ayam ras, tempe, kopi bubuk, sigaret kretek tangan (SKT), sigaret putih mesin (SPM), kentang, tarif dokter spesialis dan biskuit.

Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi tahunan, antara lain ikan kembung, ikan kerisi, ikan tongkol, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, ikan selar, udang basah, ikan singkur, cumi-cumi, ikan ekor kuning, ikan bulat, cabai rawit, kepiting/rajungan, kangkung, sabun cair, cuci piring, daging sapi, minyak goreng, ikan dencis, sampo, dan sabun mandi cair.

"Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi m-to-m pada Maret 2024, antara lain: beras, telur ayam ras, ikan tongkol, cabai rawit, bawang putih, kentang, sigaret kretek mesin (SKM), ikan tenggiri, ikan ekor kuning, es, emas perhiasan, bahan bakar rumah tangga, kopi bubuk, mobil, bawang merah, biskuit, baju anak stelan, kangkung, dan sigaret putih mesin (SPM)," katanya pula.

Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi m-to-m, antara lain angkutan udara, sawi hijau, cabai merah, daging ayam ras, ikan kembung, kacang panjang, ketimun, ikan bulat, tahu mentah, ikan singkur, tomat, sawi putih, ikan dencis, udang basah, dan kol putih," kata dia lagi. (ns)