Jember Berbagi, Jadikan Ramadhan Sebagai Bulan Empati

Bupati Jember Hendy Siswanto berbincang kepada seorang lansia setelah memberikan bantuan dalam kegiatan Jember Berbagi yang digelar Ramadhan 1444 Hijriah
Bupati Jember Hendy Siswanto berbincang kepada seorang lansia setelah memberikan bantuan dalam kegiatan Jember Berbagi yang digelar Ramadhan 1444 Hijriah

Gemapos.ID (Jakarta) - Bulan Ramadhan bagi banyak orang merupakan momen penting.  Pemerintah Kabupaten Jember yang telah meluncurkan program "Jember Berbagi" sejak tahun 2022,  menjadikan bulan Ramadhan tahun ini sebagai bulan empati hingga pengendalian inflasi. Program tersebut di antaranya dilakukan melalui kegiatan sapa warga, utamanya yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan warga.

Pemkab Jember pada program Jember Berbagi memberikan bantuan kepada masyarakat. Bantuan tersebut berupa paket sembako, bantuan sosial, bantuan gizi untuk anak stunting dan ibu hamil, perbaikan infrastruktur,  penyerahan sertifikat, hingga menggelar pasar murah untuk menjaga kestabilan harga selama bulan puasa.

Selain itu, ada juga pojok kesehatan yang memberikan pelayanan gratis untuk medical check-up, donor darah untuk menyumbang stok darah di PMI Jember, dan memberikan motivasi bagi warga yang menimpa musibah agar tetap semangat menjalankan hidup esok yang lebih baik ke depan.

Program Jember Berbagi mulai digelar pada 28 Maret 2023 dengan mengunjungi warga di Kecamatan Puger dan Wuluhan untuk membagikan paket sembako, bantuan langsung tunai (BLT), pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil kurang gizi, memberikan bantuan rumah tidak layak huni (RTLH), hingga bantuan pengadaan jamban.

Lokasi yang dikunjungi dalam kegiatan Jember Berbagi yakni dari masjid ke masjid yang diawali dengan ibadah shalat.  Kunjungan ke beberapa masjid tersebut menjadi program unggulan dalam Jember Berbagi karena sebagai bentuk kolaborasi antara jajaran Pemkab Jember dengan Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dalam memfasilitasi pengurusan sertifikat wakaf secara gratis untuk mushalla dan masjid yang belum bersertifikat.

Sebanyak 39 sertifikat wakaf dari target 500 sertifikat diserahkan pada sejumlah titik masjid dan mushalla di Kabupaten Jember. Harapannya, tanah wakaf masjid,langgar, dan atau mushalla memiliki legalitas.

Kegiatan Jember Berbagi merupakan bagian dari stimulan untuk memberikan contoh kepada masyarakat bahwa pada bulan suci Ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk berbagi karena bulan yang penuh berkah.

"Jember Berbagi adalah momen silaturahmi saya dengan masyarakat, saya akan terjun ke desa-desa menyerap aspirasi, melihat kondisi infrastruktur, menyalurkan bantuan dan banyak program lainnya seperti pasar murah untuk mengendalikan laju inflasi," kata Bupati Jember Hendy Siswanto.

Di sela-sela kegiatan tersebut juga disalurkan bantuan kepada warga lanjut usia (lansia), fakir miskin, dan kaum dhuafa. Pemkab Jember tidak pernah lelah untuk menyapa warganya setiap hari di desa yang berbeda dalam program Jember Berbagi. Apalagi ketika warga yang dikunjungi bisa menyampaikan aspirasi secara langsung dan melihat  warga tersenyum bahagia mendapatkan bantuan.

Esensi dari Jember Berbagi bukanlah hanya sekadar menerima berupa bantuan, namun juga bagaimana bisa membagikan bantuan sekecil apapun kepada orang lain yang belum mendapatkan bantuan.

Dalam pelaksanaan program itu, sebagian besar organisasi perangkat daerah dilibatkan mulai Dinas Sosial, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kesehatan, Bagian Kesra, Dinas Pariwisata, Dinas Pertanian, Dinas Koperasi hingga Dinas Pekerjaan Umum untuk menyerap aspirasi dan langsung aksi (action).

Dalam momentum Ramadhan, Pemkab Jember mengajak masyarakat yang mendapatkan bantuan sosial juga ikut berbagi kepada tetangga atau kerabatnya yang tidak mendapatkan bantuan, meskipun hanya sedikit yang bisa diberikan.

Kegiatan Jember Berbag akani terus digencarkan untuk mengajak masyarakat ikut bersedekah,  karena sedekah dapat melindungi dari mara bahaya dan juga segala bencana. Selain itu, untuk saling berempati,  bersimpati satu sama lain agar memiliki rasa sosial dan kepekaan sosial yang tinggi.

"Esensi Jember Berbagi harus dimaknai sebagai kebersamaan dalam bersedekah, sehingga bukanlah hanya sekedar menerima berupa bantuan, namun juga bagaimana bisa membagikan bantuan sekecil apapun kepada mereka yang berhak menerima," kata Hendy menambahkan.

Stabilisasi harga pangan

Sementara itu, operasi pasar biasanya digelar di pasar tradisional atau tempat-tempat keramaian, tapi dalam kegiatan Jember Berbagi dilaksanakan di sekitar masjid yang dijadikan titik lokasi kegiatan agar masyarakat lebih mudah menjangkau untuk membeli kebutuhan bahan pokok lebih murah.

Pasar murah di setiap titik pelaksanaan program Jember Berbagi menjadi idola bagi warga terutama ibu-ibu karena menjual bahan pokok  dengan harga yang lebih murah, sehingga tidak jarang warga harus rela antre demi bisa membeli bahan pokok di antaranya beras, minyak, gula pasir.

Pasar murah yang digelar di setiap lokasi kegiatan program Jember Berbagi menjadi ikhtiar Pemkab Jember dalam menjaga daya beli masyarakat tetap stabil selama bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah.

Kepala Disperindag Jember, Bambang Saputro, menjelaskan bahwa pasar murah itu merupakan hasil kerja sama Disperindag dengan berbagai pihak seperti Bulog dan sejumlah distributor besar bahan pokok di Jember.

Dengan pasar murah diharapkan masyarakat bisa menjangkau harga kebutuhan pokok mereka.  Jember Berbagi menggelar pasar murah  selama sebulan.

Dalam pasar murah, beras kemasan 5 kilogram dijual dengan harga Rp43 ribu per kilogram, gula pasir Rp13 ribu per kilogram, minyak goreng Rp14.000 kemasan setiap liternya, dan telur ayam ras Rp25 ribu per kilogram.

Kegiatan pasar murah dan operasi pasar yang digelar setiap hari di seluruh kecamatan dapat berdampak cukup signifikan untuk stabilisasi harga bahan pokok, sehingga tidak ada kenaikan bahan pokok yang signifikan selama Ramadhan di Jember.

Pasar murah dalam Jember Berbagi diharapkan dapat mengendalikan laju inflasi secara maksimal seiring dengan kenaikan sembako menjelang Lebaran. Oleh karena itu, perlu kerja sama dengan para distributor untuk memastikan bahwa bahan pokok cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Jember.

Data BPS mencatat laju inflasi Kabupaten Jember pada Maret 2023 sebesar 0,39 persen dan angka itu lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya pada Maret 2022 tercatat inflasi sebesar 1,07 persen, sedangkan pada Maret 2021 sebesar 0,45 persen.

Program Jember Berbagi diharapkan dapat menjadi contoh dalam gerakan bersedekah dan membantu meringankan beban dengan menguatkan kebersamaan, sehingga warga dapat saling memberi dan menerima kepada lingkungan sekitar, serta laju inflasi dapat ditekan dan  sektor ekonomi bergeliat.(ra)