Disparekraf DKI Jakarta: Sektor Fashion Tumbuhkan Ekonomi Sebesar 5,25 Persen

Indonesia Fashion Week 2024 di Jakarta (foto: gemapos/ig;Indonesiafashionweek)
Indonesia Fashion Week 2024 di Jakarta (foto: gemapos/ig;Indonesiafashionweek)

Gemapos.ID (Jakarta)- Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta, Andhika Permata mengatakan bahwa sektor fashion dapat menumbuhkan ekonomi di Provinsi DKI Jakarta sebesar 5,25 persen secara regional, hal itu ia sampaikan dalam acara pembukaan Indonesia Fashion Week 2024 di Jakarta, Rabu.

"Angka ini menunjukkan bisnis fashion adalah bisnis yg menjadikan peningkatan perekonomian," katanya.

Andhika mengatakan angka pertumbuhan ekonomi secara nasional mencatat angka yang lebih besar lagi yang disumbangkan dari sektor fashion, yakni sebesar 7,5 persen.

Kemudian, Andhika juga menyampaikan nilai jasa yang dihasilkan dari produk atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi DKI Jakarta di sektor fashion tahun 2022 mencapai 27,3 triliun rupiah dan merupakan urutan ketiga pendapatan terbesar dalam sektor produksi ekonomi kreatif.

"Nilai PDRB sektor fashion provinsi DKI Jakarta tahun 2022 adalah Rp 27 Triliun 349 Miliar, dan merupakan urutan ketiga terbesar bagi sektor ekonomi kreatif provinsi DKI Jakarta," katanya.

Selain itu, Andhika juga mengapresiasi Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dengan diadakannya ajang Indonesia Fashion Week 2024 dengan tema Langgam Jakarta Teranyam yang di dukung Pemprov DKI Jakarta.

Ia berharap acara ini dapat meningkatkan wastra Betawi untuk dapat diolah dan memberikan nilai tambah pada hasil produksi kreatifnya.

"Hal ini tentunya dapat meningkatkan wastra Betawi untuk dapat diolah menjadi semakin kreatif dan mendunia, tanpa meninggalkan filosofi yang melatarbelakangi, akhirnya itu akan memberikan nilai tambah pada hasil produk kreatifnya," jelas Andhika.

Sementara itu, Indonesia Fashion Week 2024 merupakan penyelenggaraan yang ke 11 di tahun 2024. Dengan Tema Langgam Jakarta Teranyam, yang merupakan bentuk apresiasi terhadap kekayaan budaya Betawi dengan menangkap esensi persatuan dan kebinekaan melalui kacamata fashion.

Adapun esensi persatuan dan kebinekaan dilambangkan dengan perpaduan tradisi Melayu, Tiongkok, Arab dan Eropa, sehingga para penikmat fashion dapat memulai perjalanan visual yang melampaui batas budaya melalui keanekaragaman.(ra)