Hak Angket, Ganjar: Yang Salah Akan Dibukakan Ceritanya

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat berkumpul bersama para seniman di rumah Butet Kartaredjasa, Bantul, Senin (11/3/2024). (foto:gemapos/gesuri.id)
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat berkumpul bersama para seniman di rumah Butet Kartaredjasa, Bantul, Senin (11/3/2024). (foto:gemapos/gesuri.id)

Gemapos.ID (Jakarta) - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyatakan pengguliran hak angket di DPR akan berjalan seru. 

Langkah ini akan membuka kesalahan-kesalahan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan supaya demokrasi Indonesia kembali di jalan yang benar.

Awalnya, mantan gubernur Jawa Tengah itu menepis isu sudah tak kompak dengan Mahfud pasca pemungutan suara 14 Februari lalu, terutama dalam menyikapi hak angket. Keduanya memang tak terlibat langsung dalam pengajuan hak angket karena ranah partai politik di DPR RI.

"Dinamika (hak angket) berjalan terus menerus. Dinamikanya di parlemen. Saya dan Pak Mahfud sebagai prinsipal tidak boleh ikut-ikutan karena beda kompartemen," kata usai makan siang bersama capwaresnya, Mahfud MD, di rumah budayawan Butet Kartaredjasa di Bantul, Yogyakarta, Senin (11/3).

Meski begitu, kader PDI Perjuangan itu mengaku sempat ikut berdiskusi soal rencana menggulirkan hak angket di parlemen. Dia meyakini, dinamika di Senayan bakal seru dalam menyikapi hal tersebut.

Sebagai mantan legislator, Ganjar pernah punya pengalaman menggulirkan hak angket Bank Century di masa pemerintahan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Saya pribadi sebagai anggota pribadi ikut di dalamnya. Diskusi di dalamnya karena saya juga pernah di hak anget. Pasti dinamikanya pasti akan seru," ucapnya.

Ganjar menambahkan, rencana menggulirkan hak angket ini diyakini bakal membongkar kecurangan-kecurangan selama proses Pemilu 2024.

Oleh karenanya, dia meminta partai-partai politik pengusungnya maupun pasangan nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar juga ikut mendorong hak angket di DPR RI.

"Ini komitmen kawan-kawan parlemen untuk menggulirkan ini. Ini agar demokrasi berjalan normal, yang salah akan dibukakan ceritanya," pungkasnya. (pu/*)