Soal Dana BOS Untuk Makan Siang Gratis, Ini Kata Kemenko Perekonomian

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kantor Kemenko Perekonomian Dida Karbera. (gemapos/palm oil magazine)
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kantor Kemenko Perekonomian Dida Karbera. (gemapos/palm oil magazine)

Gemapos.ID (Jakarta) - Ramai menjadi perdebatan banyak pihak terkait isu dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) digunakan untuk Program Makan Siang. Merespon hal tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kantor Kemenko Perekonomian Dida Karbera mengklarifikasi bahwa hal tersebut masih sekadar usulan.

Selain menggunakan Dana BOS, Dida juga mengatakan kabar penggunaan anggaran dari subsidi energi. Dirinya menyebut itu juga masih sekadar opsi untuk dipertimbangkan.

"Dari sisi pemerintah belum, itu kan baru wacana-wacana yang memungkinkan anggarannya dari situ. Kita belum mengkaji," kata Dida di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Rabu (6/3/2024).

Sebagai informasi, dalam simulasi Program Makan Siang Gratis yang diselenggarakan di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Kamis (29/2), program itu menggunakan anggaran Rp15.000 per anak dari Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Namun, Dida menjelaskan bahwa nominal anggaran tersebut masih dapat berubah sewaktu-waktu dengan menyesuaikan kondisi perekonomian masing-masing wilayah.

"Kebetulan di sana (Kabupaten Tangerang) Rp15.000-an (per anak) mungkin make sense tapi di IKN kan bisa besar," ujarnya.

Dida kemudian menegaskan bahwa terkait aspek anggaran dari Program Makan Siang Gratis saat ini masih dikaji ulang oleh pemerintah.

Adapun Program Makan Siang dan Susu Gratis merupakan usulan dari pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Dalam dokumen visi-misinya, paslon tersebut menjelaskan Program Makan Siang Gratis bertujuan mengatasi masalah tengkes (stunting) dan bakal menyasar siswa pra-sekolah, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA) dan pesantren.

Bantuan gizi juga akan diberikan kepada ibu hamil dan balita di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kesehatan dan membantu ekonomi keluarga.

Program tersebut menargetkan lebih dari 80 juta penerima manfaat dengan cakupan 100 persen pada tahun 2029. (ns)