Mentan Bersama Menko PMK Bersinergi Bantu Petani yang Terdampak Banjir

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (kedua kiri), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kedua kanan), di Jakarta, Senin (19/2/2024). (foto: gemapos/antara)
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (kedua kiri), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kedua kanan), di Jakarta, Senin (19/2/2024). (foto: gemapos/antara)

Gemapos.ID (Jakarta)- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bersinergi dalam membantu petani yang terdampak banjir di seluruh wilayah Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Mentan Andi Amran Sulaiman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (20/2).

"Kami akan berikan bantuan benih gratis, alat mesin pertanian dan juga ada bantuan lainnya. Semua bantuan ini kami berikan karena Indonesia sedang diterpa cuaca ekstrem El Nino dan juga musim hujan La Nina," kata Amran.

Ia menyampaikan bahwa pihaknya bersama Menko PMK Muhadjir Effendy telah melaksanakan rapat bersama pada Senin (19/2), dalam rangka membahas petani yang terdampak banjir di seluruh Indonesia.

Kemudian Amran mengatakan, kejadian banjir dan juga dampak El Nino telah membuat harga beras di sejumlah daerah naik tinggi sehingga pemerintah perlu melakukan langkah cepat sebagai upaya antisipasi sejak dini. Sebab diperkirakan, kata Amran, bencana banjir masih akan berlangsung hingga akhir Februari mendatang.

Ia juga menegaskan bahwa pemerintah tidak berdiam diri dan hanya menonton penderitaan petani di saat mereka membutuhkan bantuan. Namun demikian, petani juga harus bergotong royong memompa genangan air sehingga lahan sawahnya dapat digunakan kembali.

"Hantaman cuaca ekstrem sangat luar biasa dan bahkan diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Februari mendatang. Dan saat ini kita sedang mencari alternatif dan solusi untuk mengatasinya. Kita tidak boleh berdiam diri dan menjadi penonton. Saatnya kita bergerak bersama untuk Indonesia yang lebih gemilang dan cemerlang," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa selama tahun 2023 bencana banjir yang tercatat BNPB sudah mencapai 331 atau sekitar 44 persen dari total kejadian yang ada.

Muhadjir mengatakan bahwa kejadian ini membuat para petani merugi akibat sebagian sentra mereka mengalami gagal panen yang diperkirakan mencapai 54,69 hektare atau sekitar 5.409 hektare di lebih dari 22 Provinsi.

"Karena itu sesuai dengan arahan Presiden, pemerintah memberikan bantuan kepada mereka (petani). Kami telah memutuskan bahwa bantuan tersebut akan dilanjutkan kepada mereka yang terdampak gagal panen," katanya.

Selain itu Muhadjir pun menambahkan, semua bantuan tersebut nantinya akan diberikan berdasarkan rekomendasi Menteri Pertanian selaku pemegang data dan informasi wilayah mana saja yang terdampak banjir besar sehingga petani mendapat bantuan secara tepat sasaran.

"Semua bantuan diberikan atas rekomendasi dari bapak Menteri pertanian. Dan nantinya juga bantuan pemerintah diberikan bukan hanya untuk banjir melainkan juga karena kekeringan," ujarnya.(ap)