Elektabilitas Ganjar Merosot, Jubir TKN Prabowo: Jokowi Lebih Besar Dari PDIP

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo - Gibran, Hariqo Satria Wibawa. (gemapos/komunikonten)
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo - Gibran, Hariqo Satria Wibawa. (gemapos/komunikonten)

Gemapos.ID (Jakarta) - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo - Gibran, Hariqo Satria Wibawa memberi tanggapan atas hasil survey Litbang Kompas terbaru bulan Desember. Berdasarkan hasil survey dengan judul, "Prabowo-Gibran Unggul, Pemilih Bimbang Meningkat" itu, elektabilitas Ganjar merosot tajam berbanding terbalik dengan Prabowo-Gibran yang mengalami peningkatan.

Hariqo mengatakan hal tersebut sebagai bukti bahwa Presiden Jokowi lebih besar dibandingkan dengan PDIP. Dirinya beralasan bahwa hasil survey tersebut menununjukan pergeseran pemilih Jokowi yang semulanya ke Gnjar beralih ke Prabowo dan Gibran.

"Saya kira survey Kompas itu menggambarkan dalam tanda kutip Pak Jokowi lebih besar dari PDIP. Pak jokowi memiliki efek yang sangat besar kepada masyarakat," ungkap Hariqo saat wawancara bersama wartawan Gemapos Senin (11/12/2023).

Hariqo juga menambahkan bahwa terdapat 2 (dua) sudut pandang masyarakat dalam melihat Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka. sehungga mempengaruhi masyarakat yang dulu memilih Jokowi untuk memutuskan memilih capres-cawapres.

"Jadi orang itu melihat dengan dua model. Ada yang melihat itu (Paslon) Prabowo-Gibran, ada yang melihat seakan-akan itu Prabowo-Jokowi," ujar Hariqo.

"Nah ini simbol persatuan. itu (persatuan) salah satunya yang menguatkan, sehingga banyak dari pendukung pak Jokowi kini mendukung pak Prabowo,"sambungnya.

Sebagai informasi, Litbang Kompas merilis hasil survei terbarunya terkait elektabilitas pasangan calon (paslon) Capres - cawapres peserta pemilu 2024, Senin (11/12/2023). Berdasar hasil survei tersebut terungkap adanya pergeseran suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). 

Sebagian pemilih PDI-P mulai beralih dari Ganjar Pranowo menjadi pendukung capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.

"Sementara Ganjar yang sebelumnya unggul tipis atas Prabowo dengan selisih 2,8 persen, sekarang posisinya terbalik, lebih unggul Prabowo dengan jarak keterpilihan mencapai 21,7 persen," bunyi keterangan survei tersebut. 

Litbang Kompas juga menjelaskan melebarnya jarak elektabilitas Prabowo dan Ganjar, tidak lepas dari terbelahnya dukungan yang terjadi pada pemilih PDI-P dan pemilih Jokowi. Suara loyalis PDI-P pada 2019 yang mendukung Ganjar anjlok hingga 20 persen.

"Soliditas dukungan dari orang-orang yang pada Pemilu 2019 memilih PDI-P kepada Ganjar yang pada Agustus 2023 mencapai 60,6 persen sekarang tinggal 40,7 persen," ungkap hasil survey tersebut.

Sebaliknya, survei Litbang Kompas melihat pemilih PDI-P yang memberikan suaranya kepada Prabowo cenderung meningkat. Mulanya hanya 22,1%, kini menjadi 35,1%. Mereka juga menilai partai pendukung Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo-Gibran semakin solid. (ns)