Sesmenparekraf Dorong Pengarusutamaan Gender di Sektor Parekraf RI

Sesmenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani dalam FGD "Pengumpulan Data dan Informasi dalam Pemetaan Isu Strategis Pengarusutamaan Gender pada Sektor Parekraf" secara daring, Rabu (6/12/2023). (foto: gemapos/kemenparekraf)
Sesmenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani dalam FGD "Pengumpulan Data dan Informasi dalam Pemetaan Isu Strategis Pengarusutamaan Gender pada Sektor Parekraf" secara daring, Rabu (6/12/2023). (foto: gemapos/kemenparekraf)

Gemapos.ID (Jakarta)- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong pengarusutamaan gender di sektor parekraf Indonesia agar terwujud kesetaraan kepentingan perempuan dan laki-laki, sehingga keduanya dapat menikmati hasil pembangunan parekraf secara berimbang.

Hal tersebut disampaikan Sesmenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani dalam FGD "Pengumpulan Data dan Informasi dalam Pemetaan Isu Strategis Pengarusutamaan Gender pada Sektor Parekraf" secara daring, Rabu (6/12/2023).

Ia mengatakan di era perubahan yang sangat cepat ini, memahami dan mengintegrasikan perspektif gender dalam semua aspek kebijakan dan praktik menjadi semakin krusial, termasuk di sektor parekraf. Karena, sektor parekraf memiliki peluang yang besar untuk pemberdayaan perempuan.

"Dari sisi lapangan kerja, sektor ini sering menawarkan fleksibilitas yang lebih besar, yang penting bagi perempuan yang mungkin juga memiliki tanggung jawab perawatan di rumah. Selain itu, ekonomi kreatif sering kali memungkinkan perempuan untuk memanfaatkan keterampilan dan kreativitas mereka, sekaligus menambahkan nilai ekonomi yang signifikan," kata Giri.

Kemudian, ia menjelaskan pengarustamaan gender merupakan proses sistematis untuk memastikan bahwa kebijakan, perencanaan, dan implementasi program memperhatikan kebutuhan dan potensi laki-laki maupun perempuan. 

Selain itu, Giri juga berharap acara ini bisa menjadi momentum bagi para pemangku kepentingan dari kalangan akademisi, bisnis, pemerintah, komunitas, maupun media dapat saling bertukar pengetahuan dan pengalaman serta merumuskan strategi yang efektif dalam mengimplementasikan pengarustamaan gender. 

"Karena pengarusutamaan gender adalah komponen kunci dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) terutama Goal 5 yang berkaitan dengan kesetaraan gender," katanya.

Giri mengatakan, pemerintah hadir dengan mengeluarkan kebijakan yang mendukung kesetaraan gender di tempat kerja, seperti cuti keluarga yang adil dan akses yang sama ke pendidikan dan pelatihan. Tidak hanya itu, Giri menambahkan kerja sama antara pemerintah dengan sektor swasta juga penting dalam memperkuat kesetaraan gender di sektor parekraf. 

"Komunitas dan media juga memegang peran penting dalam mengubah persepsi dan norma sosial yang berkaitan dengan peran gender. Kampanye kesadaran dan inisiatif pendidikan dapat membantu mengubah sikap dan mendorong penerimaan yang lebih luas terhadap kesetaraan gender," ungkap Giri.

Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, mengungkapkan FGD diharapkan bisa memberikan kontribusi signifikan dalam mengidentifikasi dan memetakan isu-isu penting terkait pengarusutamaan gender di sektor parekraf serta membantu dalam penyusunan kebijakan strategis untuk masa depan.

"Mari kita bersama-sama bekerja menuju sektor parekraf yang lebih inklusif dan berkelanjutan," kata Dewi.

FGD ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Dessy Ruhati dan Direktur Kajian Strategi Kemenparekraf/Baparekraf, Agustini Rahayu. 

Selain itu hadir sejumlah narasumber dari kalangan akademisi, perwakilan Kementerian/Lembaga, dan komunitas pemberdayaan perempuan.(ri)