Ingin Ciptakan Pendidikan Vokasi Andal Sektor Pariwisata, Kemenparekraf Gelar Rakor ke-IV Poltekpar

Saat Rapat Koordinasi (Rakor) ke-IV Politeknik Pariwisata bersama Kemenparekraf/Baparekraf berlangsung
Saat Rapat Koordinasi (Rakor) ke-IV Politeknik Pariwisata bersama Kemenparekraf/Baparekraf berlangsung

Gemapos.ID (Jakarta) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) gelar Rapat Koordinasi (Rakor) ke-IV Politeknik Pariwisata di bawah naungan Kemenparekraf.

Rapat ini dilakukan untuk menciptakan pendidikan vokasi yang andal bagi kebangkitan sektor pariwisata di tanah air. Menparekraf Sandiaga Uno dalam pernyataanya di Jakarta, Kamis (3/11/2022) menjelaskan, saat ini kondisi pariwisata sudah mulai menggeliat sehingga perlu diimbangi dengan ketersediaan SDM yang mumpuni. 

Untuk itu Poltekpar harus bisa menjawab tantangan untuk memenuhi kebutuhan SDM yang akan ditempatkan di sektor pariwisata maupun di sektor ekonomi kreatif.

“Lulusan Poltekpar tidak ada yang menganggur, 70 persen diserap perusahaan besar dan 30 persen sisanya membuka usaha sendiri. Namun fondasi itu semua yaitu saat pendidikan itu dimulai untuk menciptakan pendidikan vokasi yang andal dan SDM yang mampu bersaing,” ujar Menparekraf yang dikutip dari Siaran Pers kemenparekraf.go.id.

Sedangkan, Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama Kemenparekraf/Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani saat Rakor yang mengangkat tema “Politeknik Pariwisata Berkolaborasi, Mewujudkan SDM Pariwisata Bekerja dan Berwirausaha, Indonesia Maju” mengatakan, Poltekpar harus mampu menyesuaikan kurikulum pembelajaran dengan Mutual Recognition Agreement on Tourism Professionals (MRA TP) yang menjadi acuan pengembangan SDM pariwisata di Indonesia agar lebih kompetitif di pasar internasional, terutama pasar SDM pariwisata ASEAN. 

Adapun salah satu upaya yang dilakukan Kemenparekraf/Baparekraf dalam mendorong terciptanya pendidikan vokasi andal dalam bidang pariwisata melalui politeknik pariwisata sebagai ujung tombak dengan melibatkan industri pariwisata dalam proses belajar mengajar di lingkungan kampus politeknik pariwisata. 

“Semangat ini kemudian diterjemahkan oleh 6 Poltekpar di bawah Kemenparekraf/Baparekraf dengan menggandeng para praktisi dalam proses belajar-mengajar sebagai dosen luar biasa dan dosen tamu,” ujar Ni Wayan Giri Adnyani.

Tak hanya itu, Giri juga menjelaskan, komunikasi yang baik dan kedekatan dengan industri juga perlu dibangun guna bersama-sama melahirkan SDM yang unggul dan kompeten. Salah satu indikator SDM yang unggul adalah lulusan satuan pendidikan yang mampu mengimplementasikan pengetahuan dan kompetensinya pada dunia usaha dan industri serta di bidang lainnya, ataupun berwirausaha.

Sementara itu, ia juga mengatakan, semakin sering berinteraksi dengan mitra industri dan semakin dekat, tentu akan semakin baik dan saling memahami kebutuhan. 

Dengan demikian, industri akan mau bergandengan tangan dengan Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (PTNP) dengan komitmen yang kuat berpandangan jauh ke depan. 

“Pelaksanaan praktikum terintegrasi mahasiswa pada hotel, travel, event, dan konsultan praktik di PTNP guna melakukan pemanfaatan secara optimal dalam memenuhi target juga terus dalam pembahasan agar nantinya mampu dimanfaatkan para mahasiswa,” katanya.(ra)