Pendidikan Dokter Susah dan Mahal, Ganjar Ingin Benahi Agar Terjangkau

Ganjar Pranowo dalam Kuliah kebangsaan di Universitas Indonesia singgung tentang pendidikan dokter yang susah dan mahal, Senin (18/9/2023). (gemapos/Antara)
Ganjar Pranowo dalam Kuliah kebangsaan di Universitas Indonesia singgung tentang pendidikan dokter yang susah dan mahal, Senin (18/9/2023). (gemapos/Antara)

Gemapos.ID (Jakarta)- Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berjanji akan benahi sistem pendidikan Kedokteran dan nakes agar bisa terjangkau. Ganjar ingin memastikan akses kesehatan berkualitas lewat program ‘1 Desa 1 Puskesmas dan 1 Dokter’. 

“Saya punya pengalaman mendampingi perguruan tinggi yang ingin mengusulkan dibukanya prodi kedokteran. Itu sulitnya minta ampun. Padahal kita masih kekurangan dokter, kan harusnya ini dipermudah,” ucap Ganjar saat mengisi kuliah kebangsaan di FISIP UI, Senin (18/9/2023). 

Program ‘1 Desa 1 Puskesmas 1 Dokter’ bertujuan untuk mendorong pemerataan fasilitas kesehatan, mendorong peningkatan kualitas dokter di negara Indonesia, dan mempermudah akses pendidikan bagi mereka yang ingin menjadi seorang dokter. 

Menurut Ganjar ketersediaan dokter belum memadai untuk melayani seluruh masyarakat Indonesia. 

Diketahui bahwa saat ini dokter di Indonesia hanya tersedia 120.000 sedangkan di Indonesia terdapat 270 juta penduduk.  Padahal Kementrian Kesehatan menyebut Indonesia butuh 270 ribu dokter sebanding dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 270 juta jiwa. Mengacu kepada standar WHO, jumlah dokter ideal 1:1000. Artinya Indonesia masih kekurangan sebanyak 150.000 dokter.

Selain itu Ganjar juga menyoroti bahwa kualitas dokter di Indonesia masih perlu untuk ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat dari fakta dilapangan bahwa tidak sedikit masyarakat Indonesia yang memilih pergi berobat ke luar negeri. 

“Ini PR yang harus kita selesaikan. Bagaimana infrastruktur kesehatan harus merata, kualitas dokter ditingkatkan dan lainnya. Dan ini mesti cepat,” lanjut Ganjar dengan tegas. 

Ganjar berharap lewat program 1 Desa 1 Puskesmas 1 Dokter ini dapat mewujudkan 100 persen ketersediaan dokter atau tenaga kesehatan serta obat esensial di setiap desa. 

“Untuk itu, saya menargetkan ke depan harus terpenuhisatu desa, satu puskesmas, dan satu dokter. Agar masyarakat mudah mengakses fasilitas kesehatan di mana pun mereka berada,” ujar nya.(kt)