Ditjen Hubud Pastikan Angkutan Udara Natal-tahun Baru Aman dan Lancar

Posko Terpadu Angkutan Udara Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Bandara Ngurah Rai Bali (foto: gemapos/antara)
Posko Terpadu Angkutan Udara Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Bandara Ngurah Rai Bali (foto: gemapos/antara)

Gemapos.ID (Jakarta)- Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan siapkan langkah-langkah untuk memastikan rangkaian kegiatan angkutan udara Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 berjalan dengan baik, aman, dan lancar.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Udara M. Kristi Endah Murni dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (2/12).

"Kami pastikan sarana dan prasarana transportasi udara telah siap melayani pergerakan masyarakat pada periode Natal dan tahun baru kali ini," katanya.

Ditjen Hubud memprediksi, jumlah penumpang periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024  sekitar 4 juta orang atau 19 persen lebih tinggi dibandingkan dengan periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 sebanyak 3,4 juta orang.

Selain itu, diprediksi juga potensi rute domestik terpadat pada rute Jakarta (CGK) ke Denpasar (DPS), Makassar (UPG), Medan (KNO), dan Surabaya (SUB). Sedangkan untuk rute internasional terpadat pada rute Jakarta (CGK)-Singapura (SIN) dan Denpasar (DPS)-Singapura (SIN).

Adapaun dalam rangka pemantauan penyelenggaraan angkutan udara untuk periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Ditjen Hubud memantau terhadap 51 bandara untuk penerbangan dalam negeri (domestik) serta 16 bandara untuk penerbangan luar negeri (internasional).

"Pemantauan di sejumlah bandara ini dilakukan terkait aspek keselamatan, keamanan, pelayanan penerbangan, peningkatan jumlah penumpang, pergerakan pesawat, kendala teknis, dan faktor lainnya," ucap Kristi.

Selain itu, ia juga menyatakan bahwa kesiapan penyelenggaraan transportasi udara untuk periode Natal dan tahun baru telah dilakukan sejak awal tahun 2023.

"Kesiapan armada, peralatan ground handling, pemeriksaan fasilitas/peralatan terkait, pemeriksaan personel, dan lain sebagainya sudah dilakukan oleh inspektur penerbangan baik yang ada di kantor pusat maupun di kantor otoritas bandar udara," ujarnya.

Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub, untuk puncak arus mudik pada transportasi udara diprediksikan terjadi dua periode, yaitu: puncak arus Natal pada 22 Desember 2023 dan puncak arus tahun baru pada 29 Desember 2023. Sedangkan puncak arus balik terjadi pada 2 Januari 2024.

Sementara itu, koordinasi untuk kesiapan penyelenggaraan transportasi udara untuk periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 juga telah dilakukan dengan para pemangku kepentingan terkait seperti Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU), Badan Usaha Bandar Udara (BUBU), Perum LPPNPI (AirNav Indonesia), Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), Kantor Imigrasi, dan lainnya.

"Mari bersama-sama kita berkolaborasi mewujudkan penerbangan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 ini dengan selamat, aman, nyaman, dan berkesan," kata Kristi.(ra)