RI Jajaki Peluang Kerja Sama Pengembangan Teknologi Tangkap Karbon dengan Korsel

Ilustrasi-Pengusaha Membayar Pajak Karbon (foto: gemapos/ istock)
Ilustrasi-Pengusaha Membayar Pajak Karbon (foto: gemapos/ istock)

Gemapos.ID (Jakarta)- Pemerintah menjajaki kerja sama dengan Korea Selatan tentang pengembangan teknologi penangkapan karbon atau carbon capture storage and carbon capture, utilisation and storage (CCS/CCUS) di dalam negeri. 

Rencana kerja sama tersebut muncul pada acara The 14th Indonesia-Korea Energy Forum (IKEF) yang digelar di Jakarta, Selasa (28/11). Acara itu menjadi momentum penguatan kerja sama kedua negara yang telah terjalin 50 tahun lamannya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menyampaikan Indonesia telah mencanangkan target net zero emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat, dan telah menyusun peta jalan transisi energi untuk mencapai target itu.

"Kami menargetkan penurunan emisi sebesar 231,2 juta ton CO2e di tahun 2025, 388 juta ton CO2e di tahun 2035 dan 1.043,8 juta ton CO2e di tahun 2050," kata Tutuka seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (29/11). 

Ia mengatakan, dengan target ambisius untuk menyusutkan emisi tersebut, salah satu jalan yang ditempuh adalah dengan CCS/CCUS. Selain itu, Tutuka menyebutkan, implementasi teknologi CCS/CCUS di Indonesia memiliki 15 proyek yang sedang digarap.

“Proyek CCS/CCUS kami tersebar di seluruh daerah di Indonesia, dari barat hingga timur, dari Sumatra sampai Papua. Proyek-proyek ini sebagian besar ditargetkan onstream pada tahun 2030," kata dia.(ri)