Soal Dinasti Politik Jokowi, Benidiktus Papa: Masyarakat yang Tentukan

Tangkap layar - Politisi muda dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Benidiktus Papa (kiri) dalam Podcast di YouTube GEMA POS yang tayang Senin (27/11/2023). (foto:gemapos)
Tangkap layar - Politisi muda dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Benidiktus Papa (kiri) dalam Podcast di YouTube GEMA POS yang tayang Senin (27/11/2023). (foto:gemapos)

Gemapos.ID (Jakarta) – Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 akan didominasi oleh kalangan muda yakni Milenial dan Gen Z (Generasi Z), mulai dari politisinya hingga para pemilihnya.

Politisi muda dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dulunya adalah aktivis PMKRI, Benidiktus Papa mengungkapkan dukungannya untuk Prabowo-Gibran dalam Podcast di YouTube GEMA POS yang tayang Senin (27/11/2023).

Sangat yakin, 99 persen pasti menang, 1 persen yang menentukan adalah Tuhan yang maha kuasa,” ungkap Benidiktus saat ditanya soal berapa persen keyakinan Prabowo-Gibran menang dalam Podcast di YouTube GEMA POS yang dikutip pada Selasa (28/11/2023).

Kemudian dia menyampaikan bahwa pasangan calon Prabowo-Gibran adalah pasangan yang cocok jadi pemimpin negara Indonesia

“Kita melihat sosok Prabowo adalah sosok yang tepat untuk memimpin negara ini, tentu dengan sikap yang disiplin dan tegas. Saya juga melihat bahwa kehadiran mas Gibran memang hadir di saat yang tepat,” ujar Benidiktus Papa.

Menurut Benidiktus, orang yang menganggap kehadiran Gibran karena paksaan lewat putusan MK adalah pandangan yang salah.

 “Jadi kalau ada orang yang mengatakan bahwa kehadiran mas Gibran ini dipaksakan lewat putusan MK, menurut saya itu pandangan yang kurang pas,” lanjut Benidiktus.

Selain itu, Benidiktus juga mengungkapkan kekaguman terhadap Presiden Jokowi, Presiden Jokowi adalah representasi kader partai yang mampu memberikan gambaran kesejahteraan kepada masyarakat luas.

“Presiden Jokowi adalah representasi kader partai yang mampu memberikan satu gambaran kesejahteraan kepada masyarakat luas, tidak hanya fokus di Jawa, namun di seluruh Indonesia merasakan kepemimpinan Pak Jokowi,” ungkap Benidiktus.

Diketahui bahwa proses masuknya Gibran sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo menghadirkan pro dan kontra dari berbagai kalangan masyarakat serta dari para politisi Indonesia.

Banyak isu yang mengatakan bahwa Gibran bisa maju menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo karena dipaksakan lewat putusan MK serta adanya politik dinasti.

Namun Benidiktus mengungkapkan, terlepas dari privilege Gibran sebagai anak presiden, saat Pilpres 2024 Gibran akan dipilih oleh masyarakat. Masyarakat memiliki kebebasan untuk menentukan pilihannya.

“Terlepas dari fakta mas Gibran sebagai anak presiden, mas Gibran akan dipilih dalam pemilihan umum, akan dipilih oleh rakyat. Jadi rakyat punya kebebasan untuk menentukan apakah mas Gibran layak atau tidak untuk dipilih. Politik dinasti saya kira kurang tepat, karena yang memilih ini adalah masyarakat, rakyat Indonesia,” kata Benidiktus menambahkan. (kt)