Wamenparekraf Ajak Anak Muda Aktif Kembangkan Sektor Ekonomi Kreatif

Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo dalam acara Cangkruk dan Ngobrol Bareng Pelaku Ekonomi Kreatif (Cobek Kreatif Surabaya) dengan tema “Inovasi Wirausaha Ekonomi Kreatif Melalui Transformasi Digital”, Universitas Airlangga, Jumat (17/11/2023). 9foto: gemapos/kemenparekraf)
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo dalam acara Cangkruk dan Ngobrol Bareng Pelaku Ekonomi Kreatif (Cobek Kreatif Surabaya) dengan tema “Inovasi Wirausaha Ekonomi Kreatif Melalui Transformasi Digital”, Universitas Airlangga, Jumat (17/11/2023). 9foto: gemapos/kemenparekraf)

Gemapos.ID (Jakarta)- Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mendorong generasi muda Indonesia baik milenial maupun gen-Z untuk turut serta dan berperan aktif dalam mengembangan sektor ekonomi kreatif.

Hal tersebut disampaikan Angela dalam acara Cangkruk dan Ngobrol Bareng Pelaku Ekonomi Kreatif (Cobek Kreatif Surabaya) dengan tema “Inovasi Wirausaha Ekonomi Kreatif Melalui Transformasi Digital”, Jumat (17/11/2023), di Universitas Airlangga, Surabaya.

Ia mengatakan bahwa Indonesia telah memasuki era bonus demografi. Di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar jumlahnya dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia.

Sehingga Wamenparekraf menilai generasi muda harus menjadi penggerak utama dalam pembangunan Indonesia, khususnya di sektor ekonomi kreatif. 

“Jadi kawan-kawan sekalian kita semua yang ada di ruangan ini memiliki peran yang sangat penting, karena kita masuk kelompok terbesar di Indonesia, gen Z dan millennial. Kita mempunyai peran yang penting untuk menjadi penggerak utama dalam pembangunan negara ini dengan terus berkarya. Apa yang bisa kita karyakan? Tentunya salah satunya melalui sektor ekonomi kreatif,” kata Angela. 

Sebagai informasi, Cobek Kreatif yang diselenggarakan di Surabaya ini diharapkan bisa menginspirasi mahasiswa yang datang dari berbagai daerah agar bisa lebih produktif dan berkarya di bidang ekonomi kreatif. 

“Selain kita mengundang empat narasumber konten kreatif Surabaya, kita juga mengadakan suatu kompetisi usaha. Tadi ada empat presentasi dari berbagai mahasiswa, luar biasa sekali mereka sudah bisa memahami bagaimana membuat business plan yang baik, problem solving-nya juga ada, paham dengan marketingnya. Dan bahkan sebenarnya sebagian dari mereka sudah berjualan, ini merupakan semangat buat kita dari Kemenparekraf melihat potensi-potensi generasi muda yang sangat produktif khususnya di bidang ekonomi kreatif,” katanya. 

Sementara itu, Plt. Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Oneng Setya Harini, mengatakan Cobek Kreatif Surabaya dilaksanakan dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif di kota Surabaya seiring dengan transformasi digital yang terjadi secara global.

Oneng menyampaikan Surabaya belum menetapkan salah satu dari 17 subsektor ekraf yang diunggulkan untuk dapat dikembangkan secara intensif. 

Oleh karenanya, ia mendorong Kota Surabaya untuk melakukan proses uji petik PMK3I (Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia) agar dapat menetapkan subsektor ekonomi kreatif unggulan yang akan memperkuat posisi Surabaya sebagai Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia.

“Kami ingin mendorong untuk kota Surabaya melakukan PMK3I kemudian juga untuk melakukan penetapan kabupaten/kota kreatif karena kita lihat potensinya yang luar biasa,” kata Oneng. 

Tenaga Ahli Wamenparekraf Bidang Pengembangan Ekraf, Chef Arnold Poernomo, yang juga menjadi salah satu pembicara dalam acara Cobek Ekonomi Kreatif di Surabaya, mendorong generasi muda agar dapat berkarya di sektor ekonomi kreatif  dengan memanfaatkan digitalisasi. 

“Semoga generasi milenial dan gen Z ini juga bisa memanfaatkan _marketplace) dalam mengembangkan karyanya,” kata Chef Arnold.(ra)