Samosir Diterjang Banjir, BPBD Masih Cari Korban Hilang

Kabupaten Samosir diterjang banjir. BPBD lakukan pencarian korban yang hilang. (gemapos/BNPB)
Kabupaten Samosir diterjang banjir. BPBD lakukan pencarian korban yang hilang. (gemapos/BNPB)

Gemapos.ID (Jakarta)- Lima Kecamatan di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara diterjang banjir bandang akibat hujan deras yang terus mengguyur, sejak Senin (13/11) pukul 19.00 WIB. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Samosir, Sumatera Utara menerjunkan tim untuk melakukan pencarian terhadap seorang warga yang dilaporkan hilang akibat banjir tersebut. 

“Masih dalam tahap pencarian. Kami bersama tim gabungan pada Rabu pagi (15/11) sudah mengerahkan alat berat dalam proses pencarian, dimulai dari sekitar tempat tinggal korban,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Samosir Sarimpol Simanihuruk, Kamis (16/11). 

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNBP melaporkan bahwa banjir ini menyebabkan lima rumah rusak berat, empat jembatan rusak, dan jaringan irigasi serta air bersih juga rusak. Selain itu, terdapat tiga gedung fasilitas pendidikan, dua gedung pusat kesehatan, dua bagunan gereja dan 266 hektare lahan pertanian juga ikut terdampak. 

Sarimpol mengatakan bahwa awalnya banjir ini hanya berdampak pada empat kecamatan, namun banjir tersebut meluas sehingga terhitung ada lima kecamatan yang mengalami dampak akibat banjir tersebut. 

Lima kecematan yang terdampak akibat banjir tersebut yakni Kecamatan Harian, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kecamatan Palipi, Kecamatan Nainggolan, dan Kecamatan Simarionggo. 

Data dari kaji cepat sementara menyebutkan sebanyak 620 korban yang mengungsi akibat kejadian tersebut. Tim gabungan akhirnya mendirikan tenda pengungsi. Titik pengungsian tersebut berada di Gereja Katolik ST. Bonaventure di Desa Pintu Batu, Kecamatan Panguruan.

Mengenai distribusi logistic dan obat-obatan juga telah disalurkan guna penanganan darurat. 

Diketahui bahwa material yang terbawa saat banjir tersebut yakni kayu, batu, dan lumpur, hal tersebut menjadi kendala dalam proses penanganan darurat. Selain itu cakupan luas wilayah yang terdampak juga menutup badan jalan hingga mengganggu akses perjalanan dan fasilitas umum. 

Perkiraan cuaca dari BMKG menyebutkan bahwa hingga dua hari ke depan (17/11) untuk wilayah Kabupaten Samosir masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. BNBP menghimbau agar warga meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi. 

Untuk sementara waktu, warga diminta untuk mengurangi aktivitas di sekitar aliran sungai. Apabila diperlukan, warga dapat melakukan evakuasi secara mandiri apabila sudah melihat tanda-tanda kenaikan debit air setelah hujan deras mengguyur dengan durasi yang lama.(kt)