DKI Jakarta Kembali Duduki Peringkat 10 Besar Kualitas Udara Terbaruk di Dunia

Ilustrasi- Polusi Udara di jakarta (foto: gemapos/ istock)
Ilustrasi- Polusi Udara di jakarta (foto: gemapos/ istock)

Gemapos.ID (Jakarta)- Selasa (14/11/2023) pagi, kualitas udara di Jakarta terpantau tidak sehat. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota menempati peringkat ke-10 di dunia, di angka 158 AQI US pada pukul 08.00 WIB.

Menurut data tersebut, pada level ini dapat diartikan udara Jakarta tidak sehat bagi masyarakat, sehingga disarankan untuk mengenakan masker saat bepergian. Sebagai informasi, peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-10 di dunia dengan indikator merah, yang artinya tidak sehat.

Berikutnya, untuk tingkat konsentrasi PM2.5 sebesar 65.5 µg/m³ atau setara dengan 13.1 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).

Sementara itu, suhu di Jakarta pagi hari ini 28 derajat Celcius dengan tingkat kelembapan 75%, gerak angin 7.4 km/h, dan tekanan sebesar 1012 mbar.

Adapun indikator warna lainnya yaitu oranye yang berati tidak sehat bagi kelompok sensitif, ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang.

Terakhir, masyarakat dihimbau untuk menggunakan masker jika berada di luar ruangan, menutup jendela agar terhindar dari udara kotor dari luar, dan menghindari aktivitas olahraga di luar ruangan.

Kemudian, warga Jakarta juga disarankan menyalakan penyaring udara di dalam ruangan agar udara yang masuk tidak membahayakan kesehatan. Polusi udara diperkirakan telah menyebabkan 12.000 kematian di Jakarta pada 2023.(ri)