Dianggap Gulma, Ini Manfaat Tumbuhan Meniran Bagi Kesehatan Tubuh!

Ilustrasi - tanaman Meniran yang kerap dianggap gulma namun ternyata memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. (gemapos/Halodoc)
Ilustrasi - tanaman Meniran yang kerap dianggap gulma namun ternyata memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. (gemapos/Halodoc)

Gemapos.ID (Jakarta)- Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) menyebutkan bahwa tumbuhan meniran memiliki segudang manfaat bagi kesehatan terutama dalam meningkatkan imunitas tubuh. 

Meniran adalah jenis tumbuhan yang memiliki bentuk batang bulat tegak lurus, umumnya memiliki tinggi sekitar dua jengkal orang dewasa, namun ada juga yang mencapai satu meter jika kondisi tanah subur. Tumbuhan ini memiliki bentuk mirip dengan tamanan putri malu, daunnya menyirip genap dan setiap satu tangkai memiliki daun majemuk dengan ukuran yang kecil dan lonjong.

Tumbuhan meniran adalah tanaman liar atau tidak dipelihara, bahkan masyarakat umumnya mencabut dan membuang tanaman ini karena dianggap sebagai gulma yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman lain yang sengaja ditanam.

Namun siapa sangka, tumbuhan satu ini memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh manusia.

Ketua Umum PDPOTJI, Inggrid Tania mengatakan bahwa meniran memiliki segudang manfaat bagi tubuh manusia yang dapat memodulasi sistem imun. 

Tumbuhan Meniran dengan aktivitas imunostimulasinya relevan digunakan pada penyaki-penyakit infeksi melalui sejumlah senyawa utama yang tergantung di dalamnya yakni Flavonoid, Filantin, Hipofilantin dan Asam galat.

Meniran sudah teruji klinis dapat menyembuhkan beberapa infeksi seperti influenza, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), tuberculosis paru, hepatitis B, herpes zoster, varicella, bahkan kandidiasis vagina.

Selain itu, meniran juga dapat membantu penyembuhan dan pengobatan darah tinggi, diabetes, batu di sistem saluran dan kandung kemih, memperbaiki fungsi liver, radang dan batu empedu.

Tumbuhan meniran tidak hanya dapat digunakan ketika seseorang sudah sakit, tapi juga bisa dikonsumsi saat kondisi badan yang sehat agar kekebalan tubuh semakin baik sehingga tidak mudah terserang virus maupun bakteri penyebab berbagai jenis penyakit. 

Karena hal ini, Inggrid sangat menyayangkan masyarakat yang tidak mengetahui manfaat meniran dan malah membuang meniran apabila tumbuh disekitaran tumbuhan lain. 

“Meniran memiliki segudang manfaat, kalau tumbuh tidak sengaja di pekarangan sekitar jangan dimusnahkan,” ujarnya. 

Meniran bisa dirapikan atau dipangkas, namun bukan untuk dibuang melainkan dimanfaatkan dan dikonsumsi sehari-hari, karena baik untuk kesehatan tubuh manusia. 

Mengolah Meniran 

Menurut PDPOTJI, mengolah meniran sebagai obat dan minuman herbal yang kaya akan manfaat yaitu ambil daun meniran sebanyak 10-30 gram, kemudian rebus dalam 400 mililiter air yang sudah mendidih selama 15-30 menit, kemudian siap diminum. 

Takaran tersebut berlaku untuk satu kali minum, jika ingin minum  dua atau tiga kali dalam sehari, maka takaran dan jumlahnya bisa disesuaikan. 

Aturan minum air rebusan meniran disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tubuh. Jika dalam keadaan sehat maka cukup minum satu sampai dua kali sehari. Sedangkan untuk pengobatan atau penyembuhan suatu penyakit sebaiknya diminum dua sampai tiga kali dalam sehari. 

Selain direbus, pengolahan meniran di rumah juga bisa dilakukan dengan cara diseduh seperti membuat minuman the. Meniran cukup dimasukkan ke dalam gelas kemudian disiram dengan air mendididh, diamkan selama 15 menit dalam keadaan gelas tertutup. 

Dari dua langkah pengolaha meniran di atas, merebus meniran adalah langkah pengolah terbaik yang dapat dilakukan karena air hasil rebusan yang dihasilkan lebih kental dan daya kerja dari ekstrak meniran akan lebih kuat. 

Semua bagian dari tanaman meniran dapat dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan tubuh. Jenis daun yang dianjurkan untuk digunakan adalah daun yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. 

Namun perlu untuk diketahui MENIRAN TIDAK DISARANKAN UNTUK DIKONSUMSI OLEH IBU HAMIL, karena hingga saat ini belum ada penelitian yang lebih jauh terhadap kelompok tersebut.  Dikhawatirkan jika ibu hamil mengkonsumsi meniran dapat memicu keguguran, gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan janin.(kt)