Kata Pengamat Soal Layanan Distribusi Air Bersih PAM Jaya

Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran, Kalimalang, Jakarta, Kamis (2/2/2023). (foto:gemapos/ant)
Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran, Kalimalang, Jakarta, Kamis (2/2/2023). (foto:gemapos/ant)

Gemapos.ID (Jakarta) - Pengamat air minum dan limbah dari Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi), Subekti menilai Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Jaya (PAM Jaya) hingga saat ini telah memberikan pelayanan optimal untuk menambah ketersediaan air bersih di Jakarta.

"Ada berapa program atau upaya yang cukup bagus dan itu membuat beberapa reservoir komunal dan sebagainya digunakan untuk menambah, meningkatkan pelayanan. Jadi positif ya, kami memberikan apresiasi yang bagus," kata Subekti saat dihubungi di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Subekti memberikan contoh, penambahan empat reservoir komunal di Jakarta menjadi salah satu upaya PAM Jaya dalam mendistribusikan air bersih kepada warga di lokasi terjauh dari lokasi produksi.

Adapun lokasi keempat reservoir komunal tersebut yakni Waduk Pluit, Jakarta Utara dengan debit lima liter per "second" (LPS), volume reservoir 50 meter kubik dan cakupan 282 pelanggan.

Kedua, Taman Sari, Jakarta Barat dengan debit 10 LPS, volume reservoir 50 meter kubik dan cakupan 233 pelanggan.

Ketiga di Cilincing, Jakarta Utara dengan debit 150 LPS, volume reservoir 600 meter kubik dan cakupan 6.516 pelanggan.

Terakhir di Marunda, Jakarta Utara dengan debit 150 LPS, volume reservoir 560 meter kubik dan cakupan 418 pelanggan.

Di sisi lain, Subekti mengatakan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur I juga menjadi salah satu upaya baik untuk mencapai 100 persen ketersediaan air bersih di DKI Jakarta secara efektif dan efisien.

Proyek tersebut berkapasitas 4.000 liter/detik dengan capaian 300.000 sambungan rumah (SR).

Pertumbuhan kinerja dari transformasi PAM Jaya juga berdampak positif dan berpengetahuan terhadap bisnis ataupun pelayanan masyarakat Jakarta.

"Tidak hanya bisnis, tetapi pelayanan juga harus terus diutamakan. Sehingga memang karena itu pemerintah mengambil inisiatif dari Jati Luhur I, kemudian kemarin dengan Buaran tinggal menambah suplai, itu optimal, positif dan baik," ujar Subekti.

Adapun proyek infrastruktur SPAM lain yang dimaksud Subekti yakni proyek dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang disiapkan untuk DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya, yaitu SPAM Regional Karian-Serpong berkapasitas 3.200 liter/detik, SPAM Djuanda/Jatiluhur II berkapasitas 2.054 liter/detik, dan SPAM Buaran 3 berkapasitas 3.000 liter/detik.

Lebih lanjut, Subekti mengatakan bahwa PAM Jaya harus tetap memastikan upaya-upaya tersebut berjalan dengan semestinya sehingga tujuan tercapainya 100 persen ketersediaan air bersih pada 2030 dapat tercapai.

"Tetap ingat ini kan belum berakhir, jadi masih sedang proses, masih banyak tugas dan tantangan. Dengan adanya integrasi pelayanan barat dan timur dan sebagainya mudah-mudahan berdampak bagus untuk masyarakat Jakarta," ucap Subekti.

Sebelumnya, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Jaya (PAM Jaya) menargetkan proyek SPAM Jatiluhur I dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menyediakan 19.000 SR atau setara 83.200 jiwa di Jakarta dapat rampung pada 2024.

"Tahun ini targetnya 9.000 SR dulu, lalu tahun depan 10.000, jadi tahun depan sampai dengan bulan Juli target kami adalah 19.000 SR," kata Direktur Pelayanan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Jaya (PAM Jaya) Syahrul Hasan saat ditemui di Jakarta, Sabtu (30/9). (ft)