Pemkot Jaksel Lakukan Penguatan Upaya Atasi Stunting Melalui KPG

Acara Penguatan Pencegahan Stunting Melalui KPG Tahun 2024 di Ruang Gelatik, Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024). (gemapos/BeritaJakarta)
Acara Penguatan Pencegahan Stunting Melalui KPG Tahun 2024 di Ruang Gelatik, Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024). (gemapos/BeritaJakarta)

Gemapos.ID (Jakarta)- Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan lakukan penguatan upaya mengatasi stunting melalui optimalisasi pemberdayaan masyarakat yang melibatkan lintas sektor melalui Kelompok Peduli Gizi (KPG). Saat ini tercatat sudah ada 75 KPG di Jakarta Selatan.

"KPG bergerak menyasar balita kurang gizi untuk diberikan penanganan melalui edukasi tentang pengolahan makanan bergizi dan pemanfaatan bahan makanan lokal," ujar Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Jakarta Selatan, Khabib Asy'ari, saat acara Penguatan Pencegahan Stunting Melalui KPG Tahun 2024 di Ruang Gelatik, Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).

Diketahui bahwa melalui Surat Edaran Walikota No: e-0005/SE/2022 tentang Pembentukan Kelompok Peduli Gizi (KPG), pada tahun 2023 sudah berhasil terbentuk 75 KPG di seluruh kelurahan se-Jakarta Selatan. 

Dalam operasional KPG yang membutuhkan peran lintas sektor terutama di 15 kelurahan lokasi khusus (Lokus), Pemkot Jakarta Selatan tahun lalu sudah menggandeng kolabortor, seperti YBM PLN, Lions Club, Perumda PAM Jaya, Baznas (Bazis) dan lain sebagainya. 

"Semoga upaya yang sudah dan akan dilakukan dapat menghasilkan capaian kongkret dan optimal agar Jakarta Selatan zero stunting," terangnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat, Sudinkes Jakarta Selatan, Evelyn menuturkan, dalam penanggulangan stunting, setiap tahunnya diterapkan dua intervensi yaitu intervensi spesifik sebesar 30 persen dan sensitif mencapai 70 persen.

Untuk itu, dari dua hal tersebut perlu adanya koordinasi dan kolaborasi bukan hanya dari sektor kesehatan, tapi juga dari sektor lain. Begitu juga dengan sektor kesehatan  perlu upaya yang lebih komperhensif lintas program agar hasilnya lebih optimal. 

"Pada penguatan hari ini, OPD terkait dan seluruh pemangku kepentingan diharapkan untuk terus ikut berperan aktif mencegah dan mengatasi stunting," lanjutnya. 

Adapun harapannya pada penguatan pencegahan stunting tahun 2024, para peserta yang sudah bersinergi pada tahun sebelumnya akan semakin kuat jejaring koordinasinya. Sehingga, penanganan stunting lebih tepat, cepat, dan efisien. 

"Kita semua harus tetap semangat untuk mencegah stunting untuk wujudkan generasi emas mendatang," tandasnya.(kt)