Staf Ahli Menparekraf Secara Resmi Buka Festival Roon Wondama 2023 di Papua Barat

Staf Ahli Menparekraf Fajar Utomo resmi membuka Festival Roon Wondama 2023 di Pantai Wasasar Pulau Roon, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, Kamis pagi (foto: gemapos/ antara)
Staf Ahli Menparekraf Fajar Utomo resmi membuka Festival Roon Wondama 2023 di Pantai Wasasar Pulau Roon, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, Kamis pagi (foto: gemapos/ antara)


Gemapos.ID (Jakarta)-  Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  (Menparekraf) Fajar Utomo secara resmi membuka Festival Roon Wondama 2023 di Pantai Wasasar Pulau Roon, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, Kamis pagi.

Fajar yang hadir mewakili Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi penyelenggaraan Festival Roon Wondama sebagai ajang untuk mengangkat dan mengenalkan potensi wisata unggulan di Kabupaten Teluk Wondama.

Festival yang sebelumnya dikenal dengan nama Festival Pulau Roon, telah ditetapkan oleh Kemenparekraf sebagai salah satu kegiatan yang masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023.

Fajar Utomo mengatakan pariwisata bukan hanya soal keindahan melainkan ada banyak aspek yang harus menjadi perhatian yakni keamanan dan keselamatan dalam berwisata khususnya wisata bahari.

"Karena pariwisata itu bukan mencari keindahan. Keindahan saja tidak cukup. Banyak daerah pariwisata itu kemudian dipersepsikan menjadi tidak aman karena tidak punya safety,” kata Fajar.

Ia menyarankan agar Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama memprioritaskan keselamatan dan keamanan wisata bahari, sehingga dapat menyaingi destinasi wisata bahari lainnya seperti Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Pelibatan unsur Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setiap penyelenggaraan Festival Roon Wondama merupakan hal terpenting yang tidak boleh diabaikan.

“Kalau Wondama ingin menjadi destinasi wisata bahari yang maju, maka keselamatan dan keamanan wisata bahari harus diperhatikan,” kata Staf Ahli Menparekraf Bidang Manajemen Krisis itu.

Fajar Utomo berharap Basarnas bersama Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama bisa menyiapkan potensi SAR dari unsur masyarakat terutama yang mendiami wilayah pesisir Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC).

Dengan kemampuan dan kapasitas potensi SAR yang mumpuni, maka masyarakat lokal bisa diandalkan untuk melakukan pertolongan maupun pencarian korban jika terjadi kecelakaan di laut atau bencana alam.

“Jika tidak terjadi bencana, kemampuan itu bisa dimanfaatkan menjadi atraksi pariwisata untuk menemani para wisatawan menikmati keindahan wisata bahari yang ada di Wondama,” ucap Fajar.

Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor menjelaskan bahwa Festival Roon Wondama 2023 bukan sekedar ajang promosi wisata daerah, tetapi memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Teluk Wondama khususnya di Pulau Roon.

Penetapan Festival Roon Wondama menjadi Kharisma Event Nusantara diharapkan dapat meningkatkan daya saing pariwisata Teluk Wondama hingga ke level nasional bahkan internasional.

"Mudah-mudahan juga bisa bermanfaat secara ekonomi bagi masyarakat Teluk Wondama khususnya di Distrik Roon, “ ujar Mambor.

Sekda Teluk Wondama Aser Waroi selaku Ketua Panitia Festival Roon Wondama 2023 mengatakan, jumlah wisatawan yang telah mendaftarkan diri sejak hari pertama sebanyak 600 orang terdiri dari 80 persen masyarakat Wondama dan 20 persen dari luar wilayah.

Festival Roon Wondama 2022 akan berlangsung selama tiga hari terhitung sejak 7 sampai 9 September 2023

Hajatan ini mengusung tema budaya dan kearifan lokal dengan jargon utama local wisdom is my life atau buai rinemu kenem erirya dalam bahasa Roon.(ri)