Moeldoko Ajak Purnawirawan TNI-Polri Solid di Tahun Politik

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menghadiri Reuni Akbar Piala 81, di di Gedung Persada Purnawira Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (20/8/2023). (foto:gemapos/antara)
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menghadiri Reuni Akbar Piala 81, di di Gedung Persada Purnawira Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (20/8/2023). (foto:gemapos/antara)


Gemapos.ID (Jakarta) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat menyampaikan sambutan pada Reuni Akbar Piala 81 di Gedung Persada Purnawira Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (20/8/2023), mengajak para purnawirawan TNI dan Polri tetap solid pada tahun politik.

"Politik itu guyonan, kalau kita serius bisa gila. Jadi, jangan sampai gara-gara politik kita terpecah dan terpolarisasi. Kita harus tetap solid. Mari kita kawal bersama pelaksanaan pemilu dan pilpres agar berjalan aman dan demokratis,” kata Moeldoko dalam keterangan yang disampaikan KSP.

Reuni Akbar Piala 81 merupakan ajang silaturahmi para alumni Akabri angkatan 1981, baik dari TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara maupun Kepolisian.

Selain Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, hadir pada acara tersebut, antara lain Kapolri periode 2013-2015 Jenderal Polisi (Purn) Sutarman, Kepala Staf TNI AL 2012-2014 Laksamana TNI (Purn) Marsetio, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara periode 2012-2015 Marsekal TNI (Purn) Ida Bagus Putu.

Pada kesempatan itu, Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresidenan juga menyampaikan program-program kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo, antara lain pembangunan sumber daya manusia melalui perluasan akses dan peningkatan kualitas pendidikan.

Melalui program itu, pemerintah telah memberikan beasiswa dan bantuan sosial untuk pendidikan dalam bentuk program Bantuan Operasional Sekolah, Program Indonesia Pintar, atau KIP Kuliah.

"Ini diberikan untuk memberikan jaminan pendidikan bagi putra-putri kita. Jadi bapak dan ibu tidak perlu khawatir lagi," katanya.

Moeldoko kemudian menjelaskan bahwa pemerintah saat ini juga sedang bekerja keras menumbuhkan investasi di dalam negeri, dengan menjaga stabilitas ekonomi dan politik, menyederhanakan regulasi melalui pendekatan omnibus law, dan melakukan refomasi birokrasi.

"Apa untungnya jika investasi tumbuh? Tentu ini akan membuka lapangan-lapangan kerja baru dan penyerapan tenaga kerja akan semakin besar, angka pengangguran jadi turun. Ini harus dipahami oleh kita semua," tutur Moeldoko.

"Jadi, saya minta jangan lagi punya perasaan skeptis (kurang percaya) terhadap kerja-kerja pemerintah," katanya menambahkan.

Panglima TNI periode 2013-2015 itu juga mengatakan bahwa berbagai hal yang sudah dicapai pemerintahan Presiden Joko Widodo harus dijaga keberlanjutannya.

Untuk itu, dibutuhkan pemimpin yang memiliki daya tahan kuat agar bisa mewujudkan cita-cita bangsa, yakni Indonesia Maju 2045.

"Seperti kata Presiden Jokowi, kita ini sedang lari maraton. Jadi, butuh pemimpin yang memiliki endurance kuat,” kata Moeldoko. (rk)