60 Mahasiswa UPN Veteran Yogya Keracunan saat Pembekalan Bela Negara

60 Mahasiswa UPN Veteran Yogya Keracunan saat Pembekalan Bela Negara  (foto: ant)
60 Mahasiswa UPN Veteran Yogya Keracunan saat Pembekalan Bela Negara (foto: ant)


Gemapos.ID (Jakarta) Sebanyak 60 mahasiswa baru Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta mengalami keracunan saat mengikuti kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bela Negara (PKKBN), Jumat (18/8).

Wakil Rektor Bidang kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerjasama (KKSP) UPN Veteran Yogyakarta, Singgih Saptono mengatakan total ada 700 mahasiswa baru yang mengikuti pembekalan bela negara di Yonmek 403/WP.

"Sampai dengan rilis ini dikeluarkan terpantau ada 60 mahasiswa baru yang mengalami keracunan dari 700 peserta pembekalan bela negara di Yonmek 403/WP," kata Singgih dalam keterangannya, Jumat (18/8) malam.

Singgih mengatakan para mahasiswa yang mengalami keracunan tersebut ke RSUP dr. Sardjito, RS Condong Catur, RS JIH, RSA UGM, RS Hermina dan Klinik Siaga.

Pihak kampus menugaskan beberapa dosen dan tenaga medis serta bekerja sama dengan pihak PMI dan PSC119 untuk melakukan pendampingan dan memonitor kesehatan para mahasiswa di setiap rumah sakit.

"Selain itu pihak UPNVY akan menanggung semua biaya rumah sakit untuk penanganan korban, baik yang di rawat di rumah sakit maupun yang berobat jalan, bahkan juga akan mengganti biaya pengobatan yang sudah dikeluarkan secara mandiri oleh para korban," ujarnya.

Sementara itu Kasubag Kerjasama dan Humas UPN Veteran Yogyakarta, Markus Kusnardijanto menyebut sebanyak 45 mahasiswa, di luar dari 60 orang yang keracunan, sempat menjalani masa observasi usai diduga mengalami keracunan. Mereka sudah diperbolehkan pulang tadi malam.

Terpisah, Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan menyebut ada 15 mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta peserta pembekalan bela negara yang dirawat di rumah sakitnya.

Menurutnya, sampai tadi malam, sebanyak 13 mahasiswa ditempatkan di ruang rawat inap. Sementara dua lainnya masih dalam pemantauan dan penanganan di IGD.

"Keluhan yang ada, nyeri perut, mual, pusing dan ada beberapa yang diare. Kami menangani klinisnya saja agar tdk terjadi perburukan. Masalah penyebabnya apa, kita serahkan yang berwenang lebih lanjut," ujarnya.(da)