4.791 Pendaftar PPDB 2023 di Jawa Barat Ditolak, Ini Kata Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (ANT)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (ANT)


Gemapos.ID (Jakarta) Sebanyak 4.791 pendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 tingkat sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, dan sekolah luar biasa di Provinsi Jawa Barat ditolak. Sebab, mereka dinilai melakukan kecurangan dalam proses pendaftaran.

”Jadi ada 4.791 yang mendaftar dengan cara-cara ilegal seperti KK, domisili yang disiasati, sudah kita batalkan,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

”Sebanyak itu yang kira-kira kita batalkan untuk memberikan pelajaran bahwa semua harus sesuai dan ikuti pada peraturan yang kita laksanakan,” tambah dia.

Dia mengatakan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah menindaklanjuti laporan yang disampaikan kepada pemerintah provinsi mengenai kecurangan-kecurangan yang terjadi dalam pendaftaran PPDB 2023. ”Ini terstruktur, ada tim pengaduan, dan kita sudah membatalkan,” papar Ridwan Kamil.

Gubernur mengatakan, pembatalan pendaftaran peserta PPDB yang dinilai melakukan kecurangan dilakukan guna membuat jera calon peserta didik maupun orang tua calon peserta didik yang mencoba menggunakan cara ilegal untuk masuk ke sekolah negeri pilihan.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wahyu Mijaya menyampaikan, penolakan pendaftar PPDB antara lain dilakukan karena masalah data dalam dokumen kependudukan, nilai rapor, maupun bukti prestasi.

”Itu bisa jadi karena nilai rapor, bisa juga karena program penanganan kemiskinan, kemudian dokumen prestasi tidak sesuai. Jadi ada beberapa penyebab yang mengakibatkan kita menolak sebanyak 4.791 (pendaftar) untuk tidak lanjut dalam proses PPDB kemarin,” kata Wahyu.

Pendaftar PPDB yang ditolak, menurut dia, bisa masuk ke sekolah yang lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pelaksanaan PPDB  2023 tingkat SMA, SMK, dan SLB, di Provinsi Jawa Barat telah rampung dan dilanjutkan dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Gubernur mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya memastikan kegiatan MPLS tingkat SMA, SMK, dan SLB di Jawa Barat dilakukan sesuai dengan peraturan. Pemerintah akan mengevaluasi pelaksanaan PPDB untuk memperbaiki sistem penerimaan siswa baru pada tahun berikutnya.

”Kita evaluasi, banyak komplain juga sana-sini. Nanti, bersama pemerintah pusat, Pemprov Jabar akan melakukan evaluasi,” terang Ridwan Kamil.

”Misalkan terjadi kekurangan fasilitas di beberapa wilayah, itu juga akan jadi atensi penyelesaian di tahun mendatang,” tambah Ridwan Kamil.(da)