Ulang Tahun Jakarta, Ini Penyakit yang Bikin Muak Warga Jakarta



Gemapos.ID (Jakarta) Hari ulang tahun Kota Jakarta diperingati tanggal 22 Jun 2023 alias tepat pada hari ini. Tahun ini menjadi peringatan HUT ke-496 Kota Jakarta yang sudah berdiri sejak tahun 1527 silam. Dengan bertambahnya usianya, menarik pula membahas permasalahan yang mengakar di Ibu Kota Negara ini.

 

Tema yang diangkat untuk tahun ini adalah "Jadi Karya untuk Nusantara" sebagai amplifikasi slogan Sukses Jakarta untuk Indonesia. Bermakna akan kesiapan Jakarta untuk mengoptimalisasi seluruh sumber daya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, serta pemantik kemajuan bagi daerah lain di Indonesia.

Namun, Indahnya harapan bagi Kota Jakarta ini harus diingatkan kembali beberapa permasalahan yang mengakar di Ibu Kota Negara tersebut. Berikut rinciannya.

5.Kualitas Udara

Beberapa hari sebelum perayaan Hari Ulang Tahun Kota Jakarta, wilayah ini justru dihebohkan dengan kualitas udara yang semakin burut. DKI Jakarta bahkan dinobatkan menjadi kota dengan udara terpolutif di dunia.

Berdasarkan pantauan Tim Riset Gemapos tepat sehari sebelum HUT Kota Jakarta menempati urutan ketiga dengan kota paling polutif di dunia.

4.Banjir

Persoalan banjir Jakarta bak kondisi yang tak pernah usai. Berbicara tentang banjir, ingatan kita pasti melayang saat Jakarta menjadi lautan air, setahun silam. Hampir separuh Ibu Kota direndam air. Penduduk Jakarta dibuat kalang-kabut. Aktivitas perkantoran dan perdagangan sempat lumpuh jalan-jalan dipenuhi air setinggi lutut orang dewasa.

 

Penyebab banjir di Jakarta sudah menjadi rahasia umum di masyarakat. Penyebab banjir di Jakarta mengakibatkan dampak besar bagi masyarakat, terutama menghambat aktivitas. Tak hanya menghambat aktivitas,banjir juga tentunya berimbas pada sektor perekonomian masyarakat Ibu Kota.

3.Hunian yang Layak

Hunian yang layak masih menjadi isu utama yang diangkat oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan menawarkan program DP 0% di masa kampanye pemilihan Gubernur silam.

 

Namun hingga saat ini, hunian yang layak di DKI Jakarta hanya mimpi semata, diperparah dengan program DP 0% yang tidak mampu menjawab keresahan warga DKI Jakarta untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak.

2.Kemiskinan

Masyarakat miskin ekstrem di Jakarta semakin bertambah. Dari data Badan Pusat Statistik DKI Jakarta dilaporkan, kemiskinan di DKI Jakarta mencapai 0,89% dari total 10,7 juta penduduk.

 

Pemerintah Provinsi DKI mengambil beberapa langkah intervensi untuk upaya menurunkan angka tersebut. Pengamat menyebutkan, upaya tersebut perlu tepat sasaran dan efektif.

Penciptaan wirausaha muda merupakan solusi mengatasi pengangguran. Juga akses permodalan, training melalui Balai Latihan Kerja, mentoring UMKM, pembukaan akses pasar serta upgrading teknologi produksi. Ini merupakan bagian penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

1.Kemacetan

Merasa Jakarta makin hari makin macet saja? Ternyata ada bukti ini benar terjadi. Laman Tomtom menyajikan data-data kepadatan lalu lintas, termasuk yang di Jakarta pada laporan Tomtom Traffic Index.

Laporan itu berisi 390 kota pada 56 negara. Dalam laporan itu, Jakarta disebut berada di urutan ke-29.

Tahun lalu, Tomtom mencatat rata-rata waktu tempuh jarak 10 kilometer di Jakarta mencapai 22 menit 40 detik. Ternyata jarak tempuh itu meningkat 2 menit 50 detik dari tahun sebelumnya.

Tomtom juga melaporkan berapa tambahan waktu yang dibutuhkan saat jam sibuk di pagi dan malam hari di Jakarta. Tercatat pagi hari bertambah 11 menit untuk 10 km perjalanan, sedangkan waktu lebih lama dibutuhkan pada malam hari yakni 18 menit per 10 km perjalanan.

Sementara itu lama jam sibuk per tahun di Jakarta mencapai 214 jam. Rata-rata kecepatan pada jam sibuk tahun 2022 lalu mencapai 22 km/jam.

 

Tomtom juga mencatat hari terburuk atau hari paling macet di Jakarta terjadi pada 9 Desember 2022 lalu. Hari itu rata-rata masyarakat Jakarta harus berkendara 10 km dalam waktu hampir setengah jam atau 29 menit 30 detik.(da)