Tak Hanya Anjing, Berikut Sejumlah Hewan Yang Bisa Tularkan Rabies

Tak Hanya Anjing, Berikut Sejumlah Hewan Yang Bisa Tularkan Rabies (ist)
Tak Hanya Anjing, Berikut Sejumlah Hewan Yang Bisa Tularkan Rabies (ist)

Gemapos.ID (Jakarta) Rabies atau yang dikenal sebagai penyakit 'anjing gila' tak hanya ditularkan melalui spesies anjing. Beberapa hewan lain juga disebut dapat menularkan rabies.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut sebagian besar laporan kasus rabies yang diterimanya per 2018 berasal dari hewan liar.

"Di Amerika Serikat, lebih dari 90% kasus rabies yang dilaporkan pada hewan terjadi pada hewan liar," tulis CDC, Minggu (3/6).

Rendahnya kasus rabies yang dibawa oleh anjing khususnya di Amerika Serikat lantaran adanya regulasi yang mewajibkan anjing di vaksin anti-rabies. Laporan CDC mencatat hanya 1 persen anjing sebagai hewan pembawa rabies.

CDC mencatat sejumlah hewan dianggap menjadi penular utama virus rabies. Hewan itu di antara Rakun, Rubah hingga kelelawar.

"Hewan liar yang paling sering membawa rabies di Amerika Serikat adalah rakun, sigung, kelelawar, dan rubah," tulisnya.

Mereka juga menyebut di antara hewan liar penular rabies, kelelawar menjadi penyebab utama kematian di Amerika Serikat.

"Kontak dengan kelelawar yang terinfeksi merupakan penyebab utama kematian akibat rabies pada manusia di negara ini," tulis CDC.

Daftar hewan pembawa Rabies adalah sebagai berikut:

1. Anjing
Binatang yang umum sebagai peliharaan ini disebut penyebab utama penularan virus rabies. CDC mengatakan meskipun anjing tak lagi menjadi penyebab utama penularan di Amerika Serikat, namun anjing masih jadi penyebab utama penularan dan penyebab kematian akibat rabies terbesar di dunia.

"Sebagian besar kematian akibat rabies pada manusia di seluruh dunia disebabkan oleh gigitan anjing," tulis CDC.

2. Kelelawar
Spesies nokturnal ini disebut sebagai penyebab utama kematian di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir.

Laporan CDC mencatat tingginya resiko kematian akibat gigitan maupun cakaran hewan kecil ini.

"Setidaknya 7 dari 10 orang Amerika yang meninggal akibat rabies di Amerika Serikat digigit kelelawar," tulis CDC.

Lebih lanjut CDC mencatat sekitar 92 persen kasus rabies yang terjadi di Amerika Serikat, paling besar disebabkan oleh kelelawar.

"33 persen dari kasus hewan yang dilaporkan pada 2018," tulisnya.

Mereka juga mencatat pada rentang kasus rabies yang dibawa kelelawar hampir ditemukan diseluruh wilayah Amerika Serikat.

"Antara 2013-2017, kelelawar dengan rabies ditemukan di setiap negara bagian kecuali Hawaii," tulisnya.

3. Rakun
Spesies yang mampu berhibernasi ini disebut penular virus rabies. Organisasi Nirlaba The Humane Society mengkategorikan rakun sebagai 'spesies vektor rabies' lantaran dianggap sebagai penular rabies utama di Amerika Serikat bersama dengan kelelawar Sigung dan Rubah.

Menurut CDC, hanya ada satu orang yang meninggal akibat rabies jenis rakun.

Kendati begitu, mereka menyebut rakun merupakan spesies kedua yang paling sering dilaporkan dalam kasus rabies.

"Rakun (menularkan rabies sebanyak) 30,3 persen" tulisnya.

Sementara Departemen Kesehatan Kota Princeton, New Jersey, Amerika Serikat mencatat Rakun disebut paling sering dilaporkan sebagai hewan penular rabies di Amerika Serikat.

"Rakun tetap menjadi hewan rabies yang paling sering dilaporkan di Amerika Serikat," dilansir dari princetonnj.gov.

Namun, mereka tak menyebut secara pasti angka penularan yang disebabkan oleh hewan itu.

4. Sigung
Spesies bertubuh hitam-putih itu disebut sebagai penular rabies. CDC melaporkan sigung menempati urutan ketiga dalam kasus rabies di Amerika Serikat setelah kelelawar dan Rakun.

"Skunk atau sigung 20.3 persen," tulis CDC.

Departemen Kesehatan Kota Princeton menyebut spesies ini telah membawa rabies yang tersebar di wilayah California, Texas hingga Montana.

5. Rubah
Spesies ini juga disebut sebagai penular virus rabies. CDC mencatat hanya 7.2 persen laporan kasus yang diterimanya.

"Foxes atau rubah 7.2 persen," tulis CDC.

Organisasi Non Profit The Humane Society of United States menyebut persentase penularan spesies ini tidak terlalu signifikan. Mereka juga menyebut tidak pernah menemukan kasus penularan pada manusia.

"Rubah menyumbang sekitar 7% dari kasus yang dilaporkan ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit...kabar baiknya bahwa jenis penyakit rabies jarang sekali, bahkan tidak pernah, ditularkan ke manusia di AS," tulisnya.

Departemen Kesehatan Kota Princeton menyebut dua varian rubah penular rabies yaitu rubah artik dan rubah merah yang tersebar di Alaska hingga Kanada.(da)