Begini Awal Mula Perjalanan Pembangunan Kereta Cepat

Foto pembangunan KCIC (ist)
Foto pembangunan KCIC (ist)

Gemapos.ID (Jakarta) - Kereta cepat Jakarta-Bandung sebenarnya pertama kali diajukan oleh Jepang.

Melalui Japan International Cooperation Agency (JICA), mereka telah menggelontorkan modal sebesar US$ 3,5 juta pada 2014 untuk mendanai studi kelayakan.

Nilai investasi kereta cepat berdasarkan hitungan Jepang mencapai US$ 6,2 miliar atau setara dengan Rp91 triliun, di mana 75% dibiayai oleh Jepang berupa pinjaman bertenor 40 tahun dengan bunga 0,1% per tahun.

Namun di tengah lobi Jepang, China tiba-tiba muncul dan melakukan studi kelayakan yang didukung oleh Menteri BUMN saat itu Rini Soemarno.

China lantas menawarkan nilai investasi lebih murah sebesar US$ 5,5 miliar atau setara Rp81 triliun dengan skema investasi 40% kepemilikan China dan 60% konsorsium BUMN serta sisanya berasal dari pinjaman dengan tenor 40 tahun dan bunga 2% per tahun.

Tawaran China itu diterima Indonesia dengan menerbitkan Perpres Nomor 107 Tahun 2015.

Pembangunan kereta cepat pun dimulai pada 2016 dan ditargetkan rampung pada 2018 sehingga bisa mulai beroperasi pada 2019.

Hingga akhir Maret 2023, progres pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 88,8% dan dijadwalkan akan diresmikan pada Agustus 2023.(da)