Pandangan Pakar Manajemen Terkait Regenerasi GOTO ke Tangan Profesional

"Di mana perusahaan berbasis teknologi yang beranjak dari early stage start-up berdiri dari 10 tahun yang lalu dengan segala keterbatasan, berproses menjadi growth stage dengan fokus untuk ekspansi di berbagai pasar lokal dan regional dengan banyak produk atau service yang dihadirkan," kata Associate VP of Organization & Talent AC Ventures pada Kamis (9/2/2023).
"Di mana perusahaan berbasis teknologi yang beranjak dari early stage start-up berdiri dari 10 tahun yang lalu dengan segala keterbatasan, berproses menjadi growth stage dengan fokus untuk ekspansi di berbagai pasar lokal dan regional dengan banyak produk atau service yang dihadirkan," kata Associate VP of Organization & Talent AC Ventures pada Kamis (9/2/2023).

Gemapos.ID (Jakarta) - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melakukan regenerasi dari para pendiri ke manajemen profesional sebagai upaya penguatan tata kelola perusahaan. Selain itu dalam rangka percepatan menuju profitabilitas dan pertumbuhan secara jangka panjang.

Dengan demikian, regenerasi kepimpinan di GOTO bisa menjadi acuan bagi perusahaan rintisan atau startup untuk mengejar profitabilitas yang sustainable (berkelanjutan).

"Di mana perusahaan berbasis teknologi yang beranjak dari early stage start-up berdiri dari 10 tahun yang lalu dengan segala keterbatasan, berproses menjadi growth stage dengan fokus untuk ekspansi di berbagai pasar lokal dan regional dengan banyak produk atau service yang dihadirkan," kata Associate VP of Organization & Talent AC Ventures pada Kamis (9/2/2023).

Langkah serupa telah dijalankan sebelumnya oleh perusahaan besar seperti Google, Microsoft, dan Twitter.

Pasalnhya, upaya ini menjadi awal bagi perusahaan yang matang dengan sistem tata kelola yang lebih baik yang akan mendukung pencapaian komersial bisnis yang sustainable.

"Sangat positif karena memang sejalan dengan kebutuhan praktis tata kelola perusahaan yang lebih rapi dan ketat lagi di saat GOTO Group sekarang menjadi perusahaan terbuka (public company)," ujarnya. 

Perusahaan besar sudah menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik dan lebih komprehensif akan berdampak positif kepada bisnis secara keseluruhan. 

"Secara spesifik, seharusnya, pertama, operational performance itu lebih baik karena adanya alokasi resources yang cukup kuat dan sistem manajemen yang lebih efisien," ucapnya.

Dengan regenerasi ini terjalin hubungan yang lebih baik dengan pihak terkait dari partner bisnis, pemerintah, dan masyarakat. 

"Ketiga, struktur yang lebih rapi juga akan menghindari risiko krisis," katanya.

Derisa menilai sejumlah ‘high profile’ di jajaran komisaris dan para pakar di susunan direksi GOTO akan mendukung terealisasinya praktik tata kelola perusahaan yang lebih baik itu.

"Sepertinya Group GoTo sudah merencanakan ini dengan baik dengan memperhatikan komposisi dan nominasi dari jajaran pimpinan terbarunya ini, yang seharusnya masing-masing membawa functional experience dan industry expertise-nya untuk GOTO," kata dia.

Regenerasi GOTO dengan formasi struktur terbarunya tersebut diumumkan secara resmi pada Rabu (8/2/2023) sebagai penjelasan awal atas rencana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 2 Maret 2023.

Sejumlah nama tokoh besar masuk dalam kandidat Dewan Komisaris GOTO ualah Agus D.W Martowardojo, Marjorie Lao, Patrick S. Walujo, dan Winato Kartono. 

Mereka akan mendampingi Komisaris Utama (Komut) yaitu Garibaldi Thohir dan Komisaris William Tanuwijaya yang akan lebih fokus di perannya pada jabatan ini. 

Untuk susunan direksi dilakukan dengan mengusulkan dua nama yang berkompeten di bidangnya masing-masing yaitu Pablo Malay dan Nila Marita. GOTO juga menambahkan jabatan presiden di dalam struktur organisasinya untuk memimpin masing-masing unit bisnis.

 

Di bisnis on-demand akan dipimpin Catherine Hindra Sutjahyo, e-commerce akan dipimpin Melissa Siska Juminto dan, Financial Services akan dipimpin Hans Patuwo. 

 

Ketiganya bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama GOTO yaitu Andre Soelistyo dan mengoptimalkan sinergi di antara seluruh unit bisnis.

 

"Saya rasa cukup jelas pembagian peran dan tanggung jawab masing-masing direktur dan komisaris terutama yang manajemen, memang untuk gurita bisnis sebesar GOTO, mini CEO sepertinya Ibu Catherine, Ibu Melissa, dan Pak Hans, dalam setiap business unit itu diperlukan ya untuk memperkuat business process masing-masing. Memang beliau-beliau ini juga sudah sangat kuat exposure dan pengalaman di dalam bisnis unitnya sendiri-sendiri," ujarnya. (mau)