Bagaimana Inflasi Indonesia Januari 2023 Versi Bank Mandiri?

“Inflasi pangan ditengarai menjadi penyumbang utama inflasi, di tengah kenaikan harga beras dan beberapa tanaman hortikultura, apalagi harga emas terpantau naik di tengah meningkatnya risiko perlambatan ekonomi global,” katanya pada Sabtu (29/1/2023).
“Inflasi pangan ditengarai menjadi penyumbang utama inflasi, di tengah kenaikan harga beras dan beberapa tanaman hortikultura, apalagi harga emas terpantau naik di tengah meningkatnya risiko perlambatan ekonomi global,” katanya pada Sabtu (29/1/2023).

Gemapos.ID (Jakarta) - Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan inflasi akan mencapai 0,42% secara bulanan pada Januari 2023 dibandingkan bulan sebelumnya.

Angka ini turun dibandingkan inflasi Desember 2022 saat Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 yang mencapai 0,66%. 

“Inflasi pangan ditengarai menjadi penyumbang utama inflasi, di tengah kenaikan harga beras dan beberapa tanaman hortikultura, apalagi harga emas terpantau naik di tengah meningkatnya risiko perlambatan ekonomi global,” katanya pada Sabtu (29/1/2023). 

Komoditas yang diperkirakan mampu menekan inflasi adalah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akibat penurunan harga Pertamax dan tarif angkutan udara yang cenderung turun.

Inflasi tahunan juga turun akibat putaran kedua inflasi global yang terus berkurang secara bertahap, yakni menjadi sebesar 5,36% secara tahunan pada Januari 2023 atau turun dari 5,51% pada Desember 2022.

Inflasi kembali ke target Bank Indonesia (BI) yang sekitar 2% sampai 4% secara tahunan mulai semester II 2023.

Pada kuartal I 2023 tingkat inflasi diperkirakan masih berada di atas target pemerintah yakni mencapai 4% hingga 6% per tahun. 

Inflasi akan berkurang pada semester II 2023 dan diperkirakan akan berada di sekitar 3,6% secara tahunan pada akhir 2023. (ant/din)