Pertama Kalinya Diterbikan "Global Bond" Tenor 50 Tahun
"Kita juga menggunakan tenor 50 tahun untuk memanfaatkan kurva tenor jangka panjang yang cenderung flat. Ini artinya bahwa dalam jangka panjang tidak ada perubahan yield yang terlalu besar, sehingga risiko dan biaya tidak akan terlalu meningkat," katanya. Ia menambahkan penerbitan surat utang berjangka panjang 50 tahun ini juga bertujuan untuk menciptakan acuan tenor baru bagi Indonesia dan menyeimbangkan rata-rata profil jatuh tempo Surat Utang Negara (SUN) mengingat rata-rata permintaan pasar domestik pada tenor jangka pendek. Selain menerbitkan RI0470, pemerintah pada saat yang bersamaan juga menerbitkan RI1030 dan RI1050 dengan masing-masing nominal sebesar 1,65 miliar dolar AS. Dengan demikian dari penerbitan tiga seri global bond ini maka pemerintah memperoleh pembiayaan 4,3 miliar dolar AS. Seri RI1030 mempunyai tenor 10,5 tahun dengan tanggal jatuh tempo pada 15 Oktober 2030 serta mempunyai imbal hasil 3,9 persen. Sedangkan seri RI1050 mempunyai tenor 30,5 tahun dengan tanggal jatuh tempo pada 15 Oktober 2050 serta imbal hasil 4,25 persen. "Kita menerbitkan ini untuk menjaga pembiayaan secara aman dan sekaligus menambah cadangan devisa bagi Indonesia. Pemanfaatan pembiayaan dari penerbitan ini sangat positif di tengah terjadinya turbulensi," kata Sri Mulyani. (ANT/AAN)