BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Hujan Lebat di Manggarai Barat

Ilustrasi: Hujan lebat
Ilustrasi: Hujan lebat

Gemapos.ID (Jakarta) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini waspada dampak hujan lebat berupa banjir dan tanah longsor pada empat kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

"Waspada hujan lebat disertai petir seperti ini yang masih berlangsung satu-dua hari ke depan," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Labuan Bajo Sti Nenotek di Labuan Bajo, Sabtu.

Wilayah yang berpotensi hujan ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang di Manggarai Barat antara lain Kecamatan Komodo, Sano Nggoang, Mbeliling, dan Boleng. Sti menyebut peringatan dini ini berlaku mulai hari Sabtu hingga Minggu (18/12).

Dia menjelaskan kondisi hujan ini terjadi karena wilayah NTT telah berada pada periode musim hujan dengan kondisi suhu muka laut yang hangat dan kelembapan yang cukup basah tiap lapisan atmosfer.

Selain itu juga terdapat sirkulasi siklonik di sebelah timur NTT (Laut Arafura) dimana kondisi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan yang menyebabkan potensi hujan ringan hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.

Atas kondisi itu Sti mengingatkan warga pada empat kecamatan itu untuk berwaspada akan potensi dampak hujan dan angin kencang yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, banjir rob, tanah longsor, pohon tumbang, jalanan licin, dan sambaran petir.

"Kami imbau warga yang tinggal di daerah dataran tinggi dengan kontur tanah curam atau tebing harus waspada akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan durasi yang panjang," kata Sti menyarankan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Manggarai Barat Zulfikar menyambung empat kecamatan yang diberi peringatan oleh BMKG merupakan beberapa wilayah yang rawan terjadi banjir dan tanah longsor. BPBD pun mencatat kecamatan rawan bencana lain seperti Kuwus, Kuwus Barat, Ndoso, Pacar, dan Macang Pacar.

Dia mengatakan BPBD secara intens melakukan pemantauan terhadap situasi yang mengancam kondisi warga akibat adanya potensi bencana. Pihaknya pun terus melakukan koordinasi bersama pemangku kepentingan terkait termasuk pemerintah desa.

"BPBD meminta camat untuk segera mungkin menyampaikan kejadian bencana," ucap Zulfikar.

BPBD menyarankan warga untuk segera melakukan evakuasi mandiri apabila ada ancaman tanah longsor. Mereka pun harus terus berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat agar informasi bencana dapat diteruskan kepada pihak kebencanaan lain.(ap)