JMSI Dukung Pilkada 2020 Yang Bermartabat

IMG-20200723-WA0103
IMG-20200723-WA0103
Gemapos.ID (Jakarta) Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Abhan menerima kunjungan Ketua Umum (Ketum) Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa di Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (23/07/2020). Dalam pertemuan Ketum JMSI didampingi Ketua Bidang Kerjasama Antar Lembaga Jayanto Arus Adi dan Ketua Bidang Kesekretariatan, Pendataan Anggota, dan Verifikasi, Ari Rahman. "Pemilihan umum, termasuk pilkada serentak yang akan digelar 9 Desember 2020 membutuhkan dukungan dan pengawasan publik, termasuk JMSI sebagai tempat berhimpun pengelola perusahaan media siber di Indonesia," Abhan. Kualitas pilkada ikut ditentukan oleh kualitas pengawasan publik. Semakin banyak pihak kredibel yang terlibat dalam mengontrol jalannya pilkada, semakin bagus kualitas pilkada tersebut. "Ketua Bawaslu juga sepakat dan merasa perlu kerjasama oleh kedua lembaga dikemas hingga ke daerah," ujar Teguh. Dengan demikian media massa sebagai stake holder pilkada, khususnya media siber, memahami bahwa mereka juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab mensukseskan penyelenggaraan pilkada. Dalam waktu dekat akan digelar pemaparan oleh Ketua Bawaslu secara virtual di hadapan pengurus dan anggota JMSI di seluruh Indonesia. Ketum JMSI berharap pemaparan secara virtual itu juga bisa diikuti oleh Bawaslu di daerah-daerah. Ketua Bidang Kerjasama Antar Lembaga JMSI Jayanto Arus Adi menambahkan, dalam menyambut pelaksanaan Pilkada serentak selain dengan Bawaslu, JMSI juga akan menggelar diskusi dengan stake holder yang lain yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) partai politik (parpol). "Diskusi-diskusi terbatas itu akan dilanjutkan dengan FGD yang diharapkan dapat memberikan rekoemendasi untuk pelaksanaan pilkada yang bermartabat, demokratis, damai," jelasnya. Abhan mengungkapkan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah akan diumumkan pada 23 September 2020. Tiga hari kemudian atau 26 September 2020 kampanye dimulai. "Di tengah situasi pandemik Covid-19, kampanye melalui media siber kelihatannya menjadi satu instrumen yang dipandang efektif," tandasnya. (mam)