1.200 Karyawan Dipecat Go To Hari Ini Akibat Kondisi Ekonomi Global

"Kami berkomitmen untuk memberi dukungan yang komprehensif selama masa transisi karena mereka telah bekerja keras dan memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan," kata Chief Executive Officer (CEO) Grup GoTo Andre Soelistyo di Jakarta pada Jumat (18/11/2022).
"Kami berkomitmen untuk memberi dukungan yang komprehensif selama masa transisi karena mereka telah bekerja keras dan memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan," kata Chief Executive Officer (CEO) Grup GoTo Andre Soelistyo di Jakarta pada Jumat (18/11/2022).

Gemapos.ID (Jakarta) - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melakukan pemutusan hhubungan kerja (PHK) sebanyak 12% atau 1.300 karyawan guna menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan secara jangka panjang.

Karyawan terdampak perampingan akan menerima pemberitahuan pada Jumat (18/11/2022).

"Kami berkomitmen untuk memberi dukungan yang komprehensif selama masa transisi karena mereka telah bekerja keras dan memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan," kata Chief Executive Officer (CEO) Grup GoTo Andre Soelistyo di Jakarta pada Jumat (18/11/2022).

Mereka akan memperoleh paket kompensasi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan negara tempat GoTo beroperasi.

Perseroan juga memberikan sejumlah dukungan finansial, antara lain berupa tambahan satu bulan gaji serta kompensasi pengganti periode pemberitahuan (notice in-lieu).

Selebihnya, Go To juga memberi dukungan pencarian kerja serta layanan konseling sampai Mei 2023.

Mereka juga berhak memiliki laptop yang digunakannya sekarang untuk mengakses berbagai program pelatihan serta dapat bergabung ke direktori alumni perseroan.

"Keputusan ini tidak mempengaruhi layanan kami kepada konsumen serta komitmen perusahaan terhadap mitra pengemudi dan pedagang," ujarnya.

Perampingan karyawan tidak bisa dihindari GoTo seperti tantangan makro ekonomi global berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia.

GoTo seperti perusahaan lainnya perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan perusahaan menghadapi tantangan ke depan.

Jadi, perusahaan harus mengakselerasi upaya untuk menjadi bisnis yang mandiri secara finansial dan tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang.

Hal itu dilakukan antara lain dengan memfokuskan diri pada layanan inti, yaitu on-demand, e-commerce, dan teknologi finansial. 

Berbagai upaya telah dilakukan perusahaan untuk optimalisasi antara lain evaluasi beban biaya secara menyeluruh, termasuk penyelarasan kegiatan operasional, integrasi proses kerja dan melakukan negosiasi ulang berbagai kontrak kerja sama.

Pada akhir kuartal kedua 2022, perusahaan berhasil melakukan penghematan biaya struktural sebesar Rp800 miliar dari berbagai aspek penghematan, seperti teknologi, pemasaran, dan outsourcing.

"Tim manajemen juga sepakat mengembalikan sebagian gaji untuk mendukung langkah penghematan perusahaan," tuturnya. (din)