Mau Makan di Warteg Setelah Kenaikan BBM, Cek Penjelasan Pengusaha Warteg

Kowantara) mengungkapkan harga menu makan di warung Tegal (warteg) naik sekitar 20%.
Kowantara) mengungkapkan harga menu makan di warung Tegal (warteg) naik sekitar 20%.

Gemapos.ID (Jakarta) - Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) mengungkapkan harga menu makan di warung Tegal (warteg) naik sekitar 20%. Langkah ini diharapkan tidak membebani pelanggan yang didominasi masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

"Misal telur Rp5 ribu jadi Rp6 ribu, naik 20 persen," kata Ketua Kowantara, Mukroni pada Jumat (9/9/2022). 

Namun, khusus harga tempe juga tidak dinaikkan wartega, tapi ukurannya ditipiskan saja. 

"Yang tadinya setebal buku tulis, sekarang bisa setipis kartu ATM," ucapnya. 

Sementara itu pengusaha warteg meminta pemerintah memberikan bantuan terdampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

Bantuan ini guna mempertahankan usahanya di tengah kenaikan harga bahan pokok dan BBM.

"Terutama untuk meneruskan sewa, yang tidak kalah penting untuk perpanjangan usaha. Sehingga faktor permodalan sangat dibutuhkan oleh para warteg," tuturnya. 

Dampak kenaikan harga BBM tidak hanya membuat harga kebutuhan pokok naik, tapi juga biaya sewa tempat pemilik warteg.

Saat ini para pemilik warteg sedang berupaya bangkit setelah terdampak pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir.

Beberapa warteg sudah menaikkan harga menu makanan imbas pengalihan subsidi BBM.

"Belum ada komunikasi terkait bantuan UMKM dari pemerintah. Sekarang ada (warteg) yang sudah menaikkan (harga makan), ada yang belum, beragam," tuturnya. (ant/moc)