Pembenci Pemerintah Rentan Terpapar Radikalisme
Arsul setuju dengan pandangan mantan anggota Jamaah Islamiah, Nasir Abas, bahwa pembenci pemerintah rentan terpapar radikalisme. Namun, kelompok tersebut adalah mereka yang memiliki ideologis yang berbeda Pemerintah harus melakukan langkah khusus bagi mereka yang menjadi pembenci itu. "Program deradikalisasi harus dilakukan dengan fleksibel. "Kelompok pembenci yang radikalis dan berpotensi melakukan tindakan terorisme. Karena, implementasi kebijakan deradikalisasinya bisa jadi berbeda antara satu kelompok dengan kelompok lainnya," ucap Arsul. Program deradikalisme di Indonesia memang tidak kendor, namun dia meminta agar dilakukan evaluasi secara bertahap. Sebelumnya, mantan anggota jaringan terorisme Jamaah Islamiyah, Nasir Abas, mengungkapkan orang-orang yang sudah mempunyai rasa benci terhadap pemerintah lebih mudah untuk direkrut menjadi teroris. Sebab, sikap dan ideologi jaringan teroris selama ini memusuhi pemerintah atau siapa pun yang berkuasa. "Kalau saya akan merekrut orang untuk jadi teroris, saya akan memilih mereka yang sudah punya rasa kebencian kepada pemerintah ketimbang yang masih nol. Ibaratnya tinggal menambah pupuk sedikit jadilah," katanya.